Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Industri Furnitur Mesti Jaga Pasar Lokal

Menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean akhir tahun ini, pelaku industri permebelan mesti menjaga pangsa pasar domestik agar tidak diserobot negara lain.
Menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean akhir tahun ini, pelaku industri permebelan mesti menjaga pangsa pasar domestik agar tidak diserobot negara lain./JIBI
Menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean akhir tahun ini, pelaku industri permebelan mesti menjaga pangsa pasar domestik agar tidak diserobot negara lain./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean akhir tahun ini, pelaku industri permebelan mesti menjaga pangsa pasar domestik agar tidak diserobot negara lain.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Rudy T. Luwia mengatakan Indonesia yang memiliki penduduk yang banyak menjadi incaran negara lain se-Asean untuk memasarkan produk-produk furniturnya.

 “Pihak luar saja sudah melirik pasar Indonesia, ditandai dengan masuknya peritel besar seperti IKEA. Jadi furnitur targetnya jangan ekspor saja,” ujarnya, Rabu (27/5/2015).

Rudy mengatakan selama ini pelaku industri mebel dan kerajinan di Indonesia lebih menitikberatkan pada ekspor. Tercatat pada tahun lalu, nilai ekspor produk mebel berkisar US$1,8 miliar dan produk kerajinan sebesar US$800 juta. Sementara pasar domestik biasanya dikuasai oleh produksi dari industri rumah tangga maupun impor yang harganya lebih murah.

Direktur Eksekutif Asmindo Lisman Sumardjani mengatakan pertumbuhan industri permebelan dan kerajinan secara keseluruhan cukup lambat pada kuartal pertama ini. Meski Asmindo belum memiliki data terkait nilai dan persentase, Lisman merujuk pada data Kementerian Perindustrian yang menyatakan pertumbuhan di sektor industri kayu, serta produk olahannya hanya tumbuh 0,9%. Angka ini turun drastis dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 5,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Shahnaz Yusuf
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper