Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Cara Jokowi Kendalikan Harga Cabai

Presiden Joko Widodo menegaskan gejolak harga komoditas cabai merah harus dikendalikan dengan gerakan tanam cabai di 99 kabupaten dan kota di 26 provinsi di Tanah Air.

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo menegaskan gejolak harga komoditas cabai merah harus dikendalikan dengan gerakan tanam cabai di 99 kabupaten dan kota di 26 provinsi di Tanah Air.

"Urusan cabai, tiga hari lalu saya baru ke pasar memang yang naik adalah harga cabai saat ini," kata Jokowi di depan ratusan kepala daerah yang hadir dalam Rakornas VI Tim Pengendalian Inflasi Daerah, Rabu (27/5).

Cabai menjadi sorotan lantaran merupakan salah satu komoditas pangan pendorong inflasi nasional. Selain cabai, komoditas pangan pendongkrak inflasi adalah beras, daging ayam, daging sapi, dan bawang merah.

Jokowi menyoroti rentannya gejolak harga cabai memicu inflasi tinggi di Indonesia. Padahal pemerintah menargetkan inflasi dapat ditekan serendah-rendahnya. Tahun ini ditargetkan 5% plus minus 1%.

"Sebetulnya ini adalah perkara mudah kalau semua provinsi, kabupaten, kota menggerakkan tanaman cabai, sangat mudah nanam cabai itu‎," tuturnya.

Untuk meningkatkan suplai cabai di dalam negeri, pemerintah menggagas gerakan tanam cabai di 99 kabupaten/kota di 26 provinsi. Dengan pasokan yang memadai, pasokan di pasar terjamin, harga terkendali, dan Indonesia tidak perlu mengimpor cabai.

"Kalau ada gerakan pasti rampung. Kebutuhan cabai juga enggak banyak. Kalau tidak keliru 2 tahun lalu, harga cabai berlipat-lipat karena pasokannya enggak ada. Banyak hal detil kalau tidak jeli lakukan pembenahan akan berikan dampak ke inflasi," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper