Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Langsung UE di Indonesia Terancam

Investasi langsung asing (FDI) dari Uni Eropa di Indonesia berisiko tergerus tajam menyusul rencana Inggris untuk hengkang dari UE mengingat porsi FDI Inggris yang sangat signifikan.
Investasi langsung asing (FDI) dari Uni Eropa di Indonesia berisiko tergerus tajam menyusul rencana Inggris untuk hengkang dari UE mengingat porsi FDI Inggris yang sangat signifikan./JIBI
Investasi langsung asing (FDI) dari Uni Eropa di Indonesia berisiko tergerus tajam menyusul rencana Inggris untuk hengkang dari UE mengingat porsi FDI Inggris yang sangat signifikan./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA --‎ Investasi langsung asing (FDI) dari Uni Eropa di Indonesia berisiko tergerus tajam menyusul rencana Inggris untuk hengkang dari UE mengingat porsi FDI Inggris yang sangat signifikan.

Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan tahun lalu, Eropa secara keseluruhan berhasil menggeser Jepang sebagai kontributor FDI terbesar kedua di Indonesia dengan nilai realisasi mencapai kisaran US$4 miliar di bawah Singapura yang menembus level US$5,8 miliar.

Sementara dari nilai total itu sekitar 40% atau senilai US$1,6 miliar berasal dari Inggris. Sepanjang 2014, ‎Inggris tercatat sebagai investor FDI terbesar kedua dari EU setelah Belanda sedangkan secara keseluruhan FDI asal Inggris menduduki peringkat terbesar kelima atau 5,6% dari seluruh FDI yang mengalir ke Indonesia.
Investasi Langsung UE di Indonesia Terancam

Dalam waktu jangka menengah pun BKPM menargetkan kenaikan investasi asal UE dengan fokus utama dari Inggris dan Belanda yang dipatok naik sekira 15% setiap tahunnya. Kedua negara itu diproyeksikan mewakili sekitar 73,5% dari total investasi Benua Biru dalam rentang 2015-2019.

Kendati hal ini tak terlalu berpengaruh bagi Indonesia, tetapi nilai investasi EU terancam tertekan terlebih di tengah upaya UE untuk memaksimalkan investasinya di Asean. Terkait hal itu, Kuasa Usaha Delegasi UE Colin Crooks enggan membahas tentang rencana Inggris tersebut. "Saya tidak bisa banyak komen‎tar tentang hal ini," katanya saat ditemui Bisnis, Senin (25/5/2015).

Namun, dia menegaskan UE secara keseluruhan memandang Indonesia sebagai pasar yang amat potensial. Terlebih, mengingat besarnya ukuran perekonomian Indonesia potensi investasi yang dimanfaatkan oleh investor UE masih berpotensi digenjot, baik dalam investasi maupun perdagangan.

Dia menggarisbawahi, pihaknya menyimpan harapan besar hubungan ekonomi Indonesia UE‎ akan lebih erat seiring dengan pembahasan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan dimulainya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). 

"Kita menyambut masa-masa keemasan kerja sama UE dan Indonesia," ungkap Crooks. Pada 15 Juni, pemerintah dan perwakilan dari UE akan ‎ memulai kembali pembahasan terkait CEPA yang telah dimulai sejak 2012. 

//Rencana Brexit//

Keseriusan rencana hengkangnya Inggris daru UE, yang kini disebut dengan istilah 'Brexit' (British exit) dikonfirmasi oleh terkuaknya proposal Bank of England ke publik. Bank sentral itu mengakui pihaknya sedang mengkaji dampak finansial jika Inggris benar-benar keluar dari UE.

‎Sebelumnya Perdana Menteri Inggris David Cameron menjanjikan jajak pendapat terkait keanggotaan Negeri Ratu Elizabeth itu di UE pada akhir 2017. (Ardhanareswari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper