Bisnis.com, JAKARTA - Banyaknya persiapan administrasi dan lelang yang harus diselesaikan dalam pengerjaan proyek membuat serapan anggaran Kementerian Perhubungan di awal tahun tergolong rendah.
Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan, mengatakan rendahnya serapan anggaran di kementerian yang dipimpinnya adalah hal yang wajar. Hal yang sama juga terjadi pada tahun anggaran sebelumnya.
“Pembangunan infrastruktur memang selalu seperti kurva S. Jadi pada tiga atau empat bulan pertama itu sekitar 3%-4%, kemudian tiga bulan berikutnya naik 20%-30%, dan paling banyak terserap di enam bulan terakhir,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Selasa (19/5/2015).
Jonan menuturkan serapan anggaran Kementerian Perhubungan pada tiga bulan pertama tahun anggaran 2014 hanya 3,6%. Bahkan sepanjang 2014 serapan anggaran kementerian yang mengurusi sektor transportasi umum itu hanya 85%.
Berdasarkan data yang dimiliki Jonan, hingga April 2015 serapan anggaran kementerian yang dipimpinnya mencapai 4,5%. Dia pun optimistis dapat merealisasikan serapan anggaran lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya telah menggarap persiapan administrasi proyek dengan total nilai mencapai 80% dari anggaran yang dimiliki Kementerian Perhubungan. Harapannya, proyek tersebut dapat langsung digarap pada kuartal kedua tahun ini, dan meningkatkan serapan anggaran pemerintah.
“Ada sekitar 300 paket proyek yang sudah akan ditender, dan nilainya mencapai 80% dari total anggaran,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan penyerapan anggaran Kementerian Perhubungan masih harus didorong, karena relatif rendah dibandingkan dengan kementerian lainnya.