Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembatasan Impor Diperluas. Ini Produk yang Bakal Diperketat Masuk

Dalam kondisi pelemahan ekonomi global, pemerintah menetapkan pengamanan neraca perdagangan sebagai prioritas utama saat ini, termasuk melalui langkah pengendalian impor sejumlah produk tertentu.

Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam kondisi pelemahan ekonomi global, pemerintah menetapkan pengamanan neraca perdagangan sebagai prioritas utama saat ini, termasuk melalui langkah pengendalian impor sejumlah produk tertentu.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan mengatakan peningkatan ekspor akan terus dilakukan, tetapi pemerintah juga harus melakukan pengendalian impor barang, terutama barang konsumsi.

“Kita mulai melakukan pengetatan melalui pengendalian tata niaga impor yang sudah kita lakukan. Sebentar lagi kita akan keluarkan pengetatan impor bahan bermotif batik dan juga garmen bermotif batik akan kita lakukan,” kata Partogi.

Bahan bermotif batik dan garmen bermotif batik menjadi salah satu jenis barang dari total tujuh jenis produk yang akan mulai dikelola impornya oleh Kementerian Perdagangan. Adapun produk lainnya a.l. elektronika, mainan anak, makanan minuman, alas kaki, dan telepon selular.

Menurut Partogi, tujuh kelompok barang tersebut selama ini memang mendistorsi pasar dalam negeri. Namun, setidaknya adanya peraturan tersebut akan mengurangi dampak tersebut. Saat ini, pembahasan mengenai pengelolaan impr tersebut sudah dalam tahap pembahasan dengan staf khusus dan semua instansi.

Pengendalian impor produk-produk tersebut diharapkan akan membuat produsen asing meningkatkan investasinya di Indonesia. Salah satunya pada sektor telepon selular yang dalam setiap tahun nilai impornya mencapai US$3,5 miliar.

“Paling tidak industri dalam negeri bisa kita selamatkan sehingga begitu pasar global mulai menggeliat, industri kita akan mulai menguat dan kita memasuki pasar ekspor yang sudah kita bina sekarang ini.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper