Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan aktivitas perdagangan di China melambat pada April selepas pengaruh hari raya Imlek pada 3 bulan sebelumnya.
Biro Statistik China melaporkan angka penjualan ritel di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut hanya tumbuh 10,0% pada April.
Pertumbuhan penjualan ritel melambat dari kenaikan 10,2% pada periode Januari—Maret 2015 yang dipengaruhi oleh dorongan konsumsi sekitar hari raya imlek.
Pelambatan pertumbuhan aktivitas perdagangan memberikan indikasi pengaruh stimulus moneter dari People Bank of China masih terbatas.
People Bank of China sepanjang tahun ini telah mengeluarkan rangkaian kebijakan pelonggaran moneter, termasuk pemangkasan suku bunga.
Pemangkasan terakhir dilakukan pada akhir pekan lalu melalui penurunan suku bunga pinjaman 1 tahun dan suku bunga deposito 1 tahun sebesar 1%.
Bank sentral China tersebut juga mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong tingkat konsumsi seperti pelonggaran aturan uang muka minimal kepemilikan propreti.
Pertumbuhan Penjualan Ritel China (YoY)
Periode | (%) |
April 2015 | 10,0 |
Januari—Maret 2015 | 10,2 |
Desember 2014 | 11,9 |
November 2014 | 11,7 |
Sumber: Bloomberg