KKP Bangun 24 Techno Park untuk Inkubator Bisnis

Bisnis.com, MALANG -  Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun ini melalui program quick wins akan membangun  techno park kelautan dan perikanan di 24 lokasi.

Lokasi techno park tersebut antara lain di Banyuwangi Jawa Timur, Tegal Jawa Tengah, Bitung Bangka Belitung dan Ambon Maluku.

Kepala BPSDM KP, Suseno Sukoyono, mengatakan techno park tersebut akan berfungsi sebagai pusat penerapan teknologi di sektor kelautan dan perikanan, terdiri dari penangkapan ikan, perkapalan, budidaya perikanan dan pengolahan hasil (pasca panen).

“Keberadaan techno park tersebut telah dikaji oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, perguruan tinggi maupun lembaga pelatihan untuk diterapkan dalam skala ekonomi,” kata Suseno di Pelatihan Perikanan Bagi Mahasiswa di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Selasa (5/5/2015).

Techno park tersebut nantinya akan berfungsi sebagai inkubator bisnis kelautan dan perikanan, tempat pelatihan, pendampingan, permagangan serta pusat diseminasi teknologi.

Juga akan menjadi wadah bagi lembaga pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kelautan dan perikanan. Techno park akan bersinergi dengan dunia usaha dan dunia industri dalam menyediakan sumber daya manusia (SDM) kompeten sesuai kebutuhan dunia kerja.

“Juga dalam rangka untuk memperkuat jejaring kerja sama antara KKP dengan pemerintah daerah, pelaku utama/usaha, dunia usaha dan industri dalam pengembangan kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan di sektor kelautan dan perikanan,” jelas dia.

Menurutnya BPSDM KP mendorong mahasiswa program studi kelautan dan perikanan dapat menjadi wirausaha muda di sektor kelautan dan perikanan selepas lulus nanti.

Harapannya setelah lulus para mahasiswa juga dapat dibekali dengan sertifikat kompetensi berstandar nasional dan internasional selain ijazah agar dapat bersaing di dunia usaha dan dunia industry.

“Khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir 2015,” tambah dia.