Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia bagian timur selama kuartal I/2015 kini semakin meningkat dan mengalahkan pertumbuhan di Indonesia bagian barat.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey menyatakan dalam dua tahun terakhir pertumbuhan ritel di Indonesia bagian timur cukup moncer, yakni rata-rata tiap tahun mencapai 15%. Selama kuartal 1 ini saja, pertumbuhannya di Indonesia timur berkisar 12%-15%.
Data Aprindo tentang kondisi di Indonesia bagian barat justru sebaliknya. Jika biasanya tiap tahun bertumbuh 20%, pada kuartal pertama ini saja pertumbuhannya hanya berkisar 8%-9%.
“Kalau di Indonesia bagian barat sudah mulai ngerem malah, pertumbuhan di kuartal 1 tidak sampai 10%, padahal periode sebelumnya bisa mencapai 15%-20%,” kata Roy kepada Bisnis.com, Minggu (3/5/2015).
Dia menuturkan pasar di Indonesia bagian timur memang bertumbuh cukup signifikan. Seperti yang tampak pada transaksi di pasar modern yang ada di Kupang, Bau-bau, Buton, dan Ternate.
Menurutnya, ada tiga faktor penyebab kenaikan tersebut yakni tingkat populasi penduduk, pertumbuhan ekonomi yang sudah mulai membaik dan merata, serta perubahan pola konsumsi masyarakat yang mulai terbiasa untuk belanja di pasar modern.
“Pertumbuhan di Indonesia timur lebih tinggi karena mereka tidak terlalu bergantung dengan bank, mereka bukan pengguna kartu kredit atau pemakai pinjaman, mereka belanja karena memang hasil produktifitas mereka,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
