Bisnis.com, BITUNG - Masih ingat film berjudul Captain Phillips yang diperankan aktor papan atas hollywood Tom Hanks?
Dalam film itu, Tom Hanks memerankan Captain Richard Phillips yang tengah menakhodai kapal kargo Maersk Alabama milik perusahaan pelayaran Maersk Line dibajak oleh perompak Somalia.
Siapa sangka, kapal dalam cerita itu kini masih digunakan dan dengan gagah masih mengarungi samudera, bahkan menjajal ombak bumi nusantara.
"Hingga akhir tahun ini kami akan bersandar di Bitung dengan interval dua pekan," ujar Captain Richard Maiden, Kamis (30/4/2015).
Captain Richard Maiden telah menakhodai kapal Maersk Alabama selama 1,5 tahun tersebut mengaku sempat heran saat bersandar pertama kalinya di pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (30/4/2015) sekitar pukul 09.00 WITA.
Pasalnya, pelabuhan ini memiliki pemandangan yang cukup bagus dengan latar pegunungan. "Ini sangat jauh berbeda ketika kami mengarungi laut Persia dan lautan Afrika Timur yang cenderung datar."
Ketimbang pelabuhan di wilayah tersebut, pelabuhan di Bitung cukup lengkap dari sisi infrastruktur. Di sini, lanjutnya, crane sudah menggunakan yang modern sehingga bongkar muat kontainer bisa lebih cepat. Dia mengungkapkan kondisi tersebut berbeda di pelabuhan di daerah Afrika timur yang masih menggunakan crane lawas.
Kalau pakai crane modern, lanjutnya, Maersk Alabama yang berkapasitas 1.092 TEU bisa dibongkar dalam 1 kali 24 jam. Namun, dengan kondisi penuh seperti itu, bila dibongkar dengan crane lawas membutuhkan waktu yang jauh lebih lama. "Di Mozambik misalnya, bisa mencapai 7 hari untuk membongkar muatan," ujarnya.
Namun, dia berharap agar pelabuhan ini bisa dikembangkan lebih besar lagi sehingga antre kapal di pelabuhan tidak lama. Menurutnya, dia sempat antre dua jam sebelum akhirnya berlabuh di pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia IV Persero).
Hanya saja, sebagai pelabuhan yang tengah berkembang, dia menilai prosedur keamanan barang saat bongkar muat sesuai dengan standar internasional. "Prosedur pemeriksaan sesuai dengan standar sama seperti pelabuhan lain yang penting dokumen kami lengkap," katanya.
Sejak peristiwa pembajakan kapal oleh perompak Somalia, lanjutnya, memang ada sedikit modifikasi di kapal. Misalnya, adanya kawat berduri serta pemasangan CCTV. Bahkan ada juga modifikasi di kapal.
Dia mengungkapkan sejak peristiwa itu kapal ini sudah melewati enam kali uji coba pembajakan kapal. Namun, kini pihaknya ingin mengetahui bagaimana suasana Kota Bitung dan juga Kota Manado karena hingga akhir tahun ia beserta 19 awak kapal lainnya akan sering berlabuh di pelabuhan ini.
"Bitung tempat bagus. Selanjutnya saya tertarik untuk melihat apa yang ada di sini saat saya memiliki waktu luang," katanya.