Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Kelautan dan Perikanan berencana menenggelamkan kapal secara serentak di berbagai wilayah bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei mendatang.
Kapal-kapal ini merupakan kapal yang telah mendapatkan keputusan hukum tetap (inkracht) dari pengadilan untuk ditenggelamkan terkait pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan.
“Setiap daerah akan tenggelamkan kapal tanggal 20 Mei secara serentak. Minimal dua puluh kapal,” katanya usai memberikan pengarahan kepada 200 pengawas perikanan, Rabu (29/4/2015).
Dia menambahkan tanggal ini dipilih sebagai momentum untuk membangkitkan kedaulatan sebagaimana yang menjadi pilar dalam menuju visi poros maritm dunia.
Saat ini, tercatat sudah ada 45 kapal di enam lokasi yang akan ditenggelamkan, yaitu Merauke sebanyak lima kapal, Ambon sebanyak lima kapal, Bitung tujuh belas kapal, Pontianak sebelas kapal, Batam enam kapal, dan Medan satu kapal.
Selain itu, ada lagi tujuh kapal yang akan ditenggelamkan bersamaan dengan 45 kapal tersebut. Ketujuh kapal ini ditangkap oleh Polair di Sulawesi Utara pada kemarin (28/4/2015) siang.
Selama ini tindakan penenggelaman kapal sudah diatur dalam Pasal 69 UU no.45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU No.31 Tahun 2004 tentang perikanan.
Dalam pasal tersebut tertulis penyidik dan/atau pengawas perikanan dapat melakukan tindakan khusus berupa pembakaran dan/atau penenggelaman kapal perikanan yang berbendera asing berdasarkan bukti permulaan yang cukup.
