Bisnis.com, JAKARTA-- Kadin Indonesia menargetkan nilai perdagangan Indonesia ke Afrika meningkat 80% dalam tiga tahun ke depan menjadi US$20 miliar per tahun.
Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto menuturkan saat ini nilai perdagangan Indonesia ke Afika mencapai US$10,7 miliar. Nilai tersebut relatif kecil dibandingkan dengan nilai perdagangan Afrika dengan China yang menembus US$200 miliar dan dengan India US$70 miliar.
"Kadin menargetkan perdagangan Indonesia ke Afrika meningkat sekitar 80% dalam kurun waktu tiga tahun ke depan menjadi US$20 miliar per tahun," ujar Suryo dalam pembukaan Asian Africa Business Summit di JCC, Selasa (21/4/2015).
Target tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan perdagangan Asia-Afrika yang diperkirakan menembus US$1,5 triliun pada 2020.
Adapun produk unggulan Indonesia yang berpotensi masuk pasar Afrika, antara lain minyak kelapa sawit, karet alam, kendaraan bermotor, tekstil, karet, batu bara, dan produk makanan.
"Produk-produk manufaktur, seperti tekstil, elektronik, sepatu, dan otomotif itu cukup menjanjikan," imbuhnya.
Pasar Afrika yang paling potensial, menurut Suryo, adalah Afrika Selatan, Nigeria, dan Mesir. Aspek stabilitas keamanan dan daya beli masyarakat Afrika diakui menjadi perhatian utama eksportir Indonesia yang menjajaki hubungan dagang dengan Afrika.
"ini perlu kita tingkatkan, pasar-pasar yang selama ini belum mendapat perhatian kita. Afrika ini cukup besar, jangan ketinggalan dan kita diserbu terus. Harus sebaliknya dong," pungkas Suryo.
KAA 2015: Perdagangan Indonesia-Afrika Ditargetkan Naik 80%
Kadin Indonesia menargetkan nilai perdagangan Indonesia ke Afrika meningkat 80% dalam tiga tahun ke depan menjadi US$20 miliar per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu