Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog memastikan stok beras aman untuk kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan 2025. Total terdapat 2 juta ton beras yang disimpan Bulog.
Direktur Utama Bulog Wahyu Suparyono mengatakan bahwa stok beras yang diserap Bulog dari petani adalah sebanyak 1,8 juta ton (public service obligation/PSO).
Adapula stok beras komersial yang disimpan Bulog sebanyak 200.000 ton. Sehingga, Bulog memiliki stok beras sebanyak 2 juta ton.
Menurut Wahyu, total 2 juta ton beras ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang Ramadan 2025.
“Kami optimis dengan stok 2 juta ton [beras] itu jika diperlukan sudah cukup untuk Ramadan nanti, cukup sekali. Stok kita cukup, [Ramadan] aman,” kata Wahyu saat ditemui seusai acara Bulog Talks bertajuk Diskusi Bersama Media: Penyerapan Gabah dan Beras 2025 di Bulog Corporate University, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Terlebih, Bulog memproyeksi puncak panen dan surplus produksi beras konsumsi terjadi di musim tanam pertama (MT I), yakni Februari—Mei 2025.
Selain itu, Wahyu memastikan harga beras saat Ramadan tidak akan terkerek. Sebab, Perum Bulog selaku operator harus menyerap beras dari petani di harga Rp12.000 per kilogram.
“Nanti kalau perlu di penjualan ada perintah untuk SPHP [Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan], kita lakukan SPHP. Kalau tidak, kita tunggu dari regulator,” ungkapnya.
Adapun pada tahun ini, Bulog diminta untuk menyerap 3 juta ton setara beras. Angka pengadaan berasnya naik 1 juta ton dari semula hanya 2 juta ton selama 2025.
Kendati demikian, Wahyu mengaku Bulog telah menyiapkan sejumlah cara untuk menyerap beras petani secara optimal. Salah satunya dengan menggandeng TNI untuk memanfaatkan gudang yang sedang tidak dimanfaatkan.
Hal itu dilakukan lantaran gudang Bulog memiliki kapasitas yang terbatas, yakni hanya bisa menampung 3,5 juta ton beras. Dari total itu, Wahyu menyebut sebanyak 2 juta ton beras sudah terpakai untuk menyimpan beras.
Kemudian, dia mengungkap sekitar 10% dari gudang digunakan sebagai ruang kosong (broken space) yang diperuntukkan sebagai gudang pengemasan.
Bulog juga meminta bantuan Kementerian Perdagangan melalui Sistem Resi Gudang (SRG) hingga meminjam gudang milik ID Food untuk menampung jutaan beras yang diserap dari petani.
“Besok kami akan tandatangan dengan RNI atau ID Food besok akan tanda tangan untuk kontrak ini [sewa gudang],” bebernya.