Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. bakal menggelar pertemuan dengan Asean Development Bank terkait dengan pinjaman yang bakal dikucurkan lembaga internasional tersebut.
Direktur BTN Iman Nugroho Soeko menjelaskan perusahaan sebelumnya telah melakukan pembicaraan dengan International Finance Corporation (IFC).
“Kami akan mulai komunikasi dengan ADB, minggu depan. Statusnya masih sounding, tetapi belum sampai bicara terms and conditions yang lebih rinci,” jelas Iman kepada Bisnis, Kamis (16/4/2015) malam.
Adapun, emiten berkode saham BBTN ini memang diproyeksikan akan menerima kucuran dana senilai US$1,5 miliar dari IFC, ADB, dan World Bank.
Menurut Iman, pinjaman tersebut terkait rencana pemerintah merealisasikan program 1 juta rumah. Selain itu, lanjut dia, dengan pinjaman itu akan memuluskan rencana pemerintah untuk menawarkan bunga sebesar 5% bagi program tersebut.
Plt. Dirjen Pembiayaan Perumahan Maurin Sitorus sebelumnya mengungkapkan masing-masing lembaga internasional tersebut telah berkomitmen akan mengucurkan pinjaman senilai US$500 juta dengan jangka waktu pinjaman 10-15 tahun.
Kendati demikian, menurutnya, BTN pun masih mengkaji besaran pinjaman tersebut. “BTN akan kaji dulu, karena ini menyangkut risiko kurs,” kata Maurin.