Bisnis.com, JAKARTA-- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan penghapusan Premium RON 88 membuat konsumsi energi nasional semakin bersih. Namun, pelaksanaannya masih dikaji Pertamina dan BPH Migas.
"Itu langkah transisi hilangkan RON 88 karena kita ingin energi kita makin bersih tapi Pertamina sedang kaji dengan BPH Migas jadi kita tunggu saja," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (18/4).
Sudirman memaparkan langkah tersebut dipertimbangkan dari dua aspek. Pertama, premium sudah tidk digunakan di banyak negara. Kedua, premium membuat Pertamina ketergantungan pada negara lain untuk proses pencampuran BBM (blending).
"Memang premium dalam pengadaan buat Pertamina tergantung pada blending di luar, nanti dengan perpindahan ini sepenuhnya akan gunakan kapasitas nasional, jadi secara government dan tata kelola lebih baik," imbuhnya.
Menurutnya, langkah penghapusan Presmium juga sejalan dengan rekomendasi dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin Faisal Basri.
Mulai bulan depan, PT Pertamina (Persero) akan menghapus bensin premium RON 88 di beberapa SPBU kota-kota besar. Premium akan diganti Pertalite dengan RON 90-91 yang kualitasnya mendekati Pertamax dengan RON 92.
MENTERI ESDM: Premium Dihapus, Konsumsi Energi Nasional Makin Bersih
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan penghapusan Premium RON 88 membuat konsumsi energi nasional semakin bersih. Namun, pelaksanaannya masih dikaji Pertamina dan BPH Migas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
33 menit yang lalu
Target Harga ACES Jelang Rebranding Merek Baru
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
31 menit yang lalu
Pilkada 2024, Ekonom Wanti-Wanti Dampak Negatif ke Pembangunan
49 menit yang lalu
Menperin Segera Panggil Apple, Desak Bangun Pabrik di Indonesia
2 jam yang lalu