Bisnis.com, CIREBON—Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelontorkan dana Rp7 miliar untuk pembangunan Pasar Batik Trusmi tahap II yang berlokasi di Plered Kabupaten Cirebon yang rencananya mulai direalisasikan 2016.
Pemprov Jabar bersama Pemkab Cirebon pada 2011 telah memulai pembangunan Pasar Batik Trusmi dari total kebutuhan dana Rp14 miliar dengan rencana pembangunan 196 kios batik baru terealisasi 112 kios dengan total dana Rp6,3 miliar.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan untuk pembangunan Pasar Batik Trusmi tahap II, Pemrov telah meminta persetujuan DPRD terkait alokasi dana Rp7 miliar yang rencananya dimulai pembangunannya pada 2016.
“Pemkab Cirebon agar segera mengurus proses administrasinya sehingga pembangunan Pasar Batik Trusmi tahap II bisa segera direalisasikan,” katanya saat peresmian Pasar Batik Trusmi di Cirebon, Senin (14/4/2015).
Aher mengungkapkan sejumlah daerah di Jabar seperti Tasik, Garut, Cimahi dan Indramayu juga sedang mamacu produksi batik khas daerahnya dan nantinya bisa terpusat di Pasar Batik Trusmi sebagai tempat pemasarannya.
“Sambil menunggu produksi batik di sejumlah daerah besar, maka pasar batik di Kabupaten Cirebon [Pasar Batik Trusmi] perlu disiapkan dan dikelola dengan baik,” ujarnya.
Aher meminta pelaku usaha industri kerajinan batik bisa merangkul kalangan akademisi agar bisa meningkatakan masalah desain motif batik dan pemasaran online sehingga daya jangkaunya bisa lebih luas dan lebih menarik.
“Sumber daya manusia [SDM] desain dan pemasaran untuk kerajinan batik perlu disiapkan agar batik dari Jabar semakin dikenal dunia,” ujarnya.
Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisasatra menyatakan hingga saat ini sedikitnya ada 530 unit usaha kerajinan batik di Kabupaten Cirebon dengan total tenaga kerja sebanyak 4.408 orang dan jumlah produksi 21.152 kodi kain batik/tahun dengan nilai penjualan tidak kurang dari Rp80 miliar/tahun.
“Industri kerajinan batik diharapkan mampu mendorong IPM dari segi ekonomi, karena batik telah menjadi salah satu industri andalan Kabupaten Cirebhon,” paparnya.