Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2-3 Tahun Lagi, Jokowi Janji Larang Ekspor Rumput Laut Mentah

Pemerintah akan melarang pelaku industri rumput laut mengekspor bahan mentah kira-kira dimulai pada tahun 2018 mendatang sebagai langkah untuk memberi nilai tambah kepada sebuah produk.
Presiden Joko Widodo berkunjung ke pasar modern BSD di Tangerang Selatan/Bisnis.com/Akhirul Anwar
Presiden Joko Widodo berkunjung ke pasar modern BSD di Tangerang Selatan/Bisnis.com/Akhirul Anwar

Bisnis.com, TANGERANG - Pemerintah akan melarang pelaku industri rumput laut mengekspor bahan mentah kira-kira dimulai pada tahun 2018 mendatang sebagai langkah untuk memberi nilai tambah kepada sebuah produk.  

Presiden Joko Widodo mengatakan rumput laut merupakan komoditas yang sedang dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tetapi yang menjadi persoalan adalah industri yang mengolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi masih rendah.

Oleh karena itu, pemerintah sedang menyiapkan industri yang bisa menyerap hasil petani rumput laut yang membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun ke depan.

"Barang jadi lebih baik untuk ekspor, setengah jadi enggak apa-apa tetapi jangan sampai barang mentah, sekarang [ekspor mentah] enggak apa-apa, kita beri waktu dua sampai tiga tahun," katanya di sela-sela berkunjung ke pabrik PT Agarindo Bogatama Tangerang Banten, Senin (13/4/2015).

Pabrik yang memproduksi tepung agar-agar itu menyerap rumput laut kering 220.000 ton per tahun. Jokowi memperkirakan produksi petani bisa lebih besar lagi sehingga perlu dipersiapkan industri lain yang berbahan baku rumput laut misalnya kosmetik, obat-obatan dan pasta gigi.

"Turunan seperti itu yang harus ada industri, hilirisasi, kan banyak ekspor-ekspor [rumput laut] itu ke Tiongkok, Filipina dan itu harus direm dan industri dalam negeri yang harus dimulai," kata Jokowi didampingi Menko Maritim Susilo Indroyono.

"Ini satu untuk agar-agar. Di Jatim ada untuk kosmetik, jangan sampai petani produksi banyak tetapi yang mau nyerap siapa. Menyuruh petani menanam harus disiapkan dulu industrinya,".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper