Bisnis.com, JAKARTA--Proses penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol untuk ruas Palembang-Indralaya masih belum dapat dilaksanakan karena PT Hutama Karya belum melengkapi detail rencana desain yang menjadi bagian dari rencana bisnis.
Direktur Utama PT HK I Gusti Ngurah Putra menyatakan rencana bisnis pembangunan ruas tol Palembang-Indralaya belum diserahkan ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, karena proses penyusunan desain yang saat ini sedang dikerjakan oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada masih belum memasuki tahap final.
"Kita targetkan proses penyusunan desain dapat dituntaskan sebelum akhir bulan ini agar PPJT bisa segera diteken, kata Putra di Jakarta, Senin (13/4/2015).
Lebih lanjut, Putra menjelaskan biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun ruas Palembang-Indralaya ialah Rp2,3 triliun.
Untuk memenuhi kebutuhan biaya investasi tersebut, rencananya persero akan mengajukan pinjaman sebesar Rp1 triliun kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), sedangkan sisanya akan dipenuhi dari kas internal perusahaan.
Putra mengaku pihaknya berkomitmen untuk mempercepat proses konstruksi pada ruas Palembang-Indralaya setelah PPJT resmi diteken dan dana pinjaman dari SMI juga telah dicairkan.
Menurutnya, percepatan pembangunan ruas Palembang-Indralaya ini dilakukan berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo yang meminta agar ruas tol sepanjang 22 km itu bisa beroperasi penuh sebelum bulan Agustus 2018 untuk mendukung acara Asian Games yang akan dilaksanakan di Palembang.