Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Penguapan BBM, Pertamina Bikin MOE & Pecat Ribuan Sopir Tangki

PT Pertamina (Persero) menargetkan pihaknya bisa menekan angka terjadinya losses dalam proses pasokan BBM turun menjadi 0,1% dari batas toleransi yang diberikan perseroan sebesar 0,9% dalam setiap kali pengiriman BBM ke setiap SPBU.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - PT Pertamina (Persero) menargetkan pihaknya bisa menekan angka terjadinya losses dalam proses pasokan BBM turun menjadi 0,1% dari batas toleransi yang diberikan perseroan sebesar 0,9% dalam setiap kali pengiriman BBM ke setiap SPBU.

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan losses bisa terjadi karena perbedaan alat ukur dan faktor-faktor teknis lainnya selama proses pengiriman berlangsung. Untuk mengatasi hal itu, Pertamina melalui anak perusahaan intinya PT Pertamina Patra Niaga mengimplementasikan program Marketing Operation Execellence (MOE).

"Setiap barang cair itu pasti ada losses termasuk penguapan. Persoalannya bagaimana kita mengendalikannya semaksimal mungkin untuk efisiensi dan memberikan yang bagus kepada mitra termasuk SPBU dan masyarakat," katanya, di sela-sela Launching & Go Live New Integrated Fleet Management System di TBBM Ujung Berung Bandung, Senin (13/4/2015).

Menurutnya, losses yang dialami SPBU akibat pengiriman tangki BBM adalah tanggung jawab Pertamina. Begitu juga saat pengiriman dari laut, apabila terjadi losses pihaknya akan meminta klaim atas kekurangan BBM yang dipesan tersebut.

Lewat New version of Integrated Fleet Management Information System diharapkan pengelolaan distribusi BBM dengan menggunakan mobil tangki dari TBBM ke SPBU pengawasannya menjadi lebih maksimal sehingga pengiriman dapat tepat waktu, tujuan dan tepat jumlah.

"Penerapan sistem ini juga menciptakan efisiensi bagi perusahaan sehingga mampu mengoptimalkan profit," ujarnya.

Dia menjelaskan dengan sistem ini pengisian BBM lewat mobil tangki dilakukan secara komputer. Proses penguapan diupayakan untuk bisa ditangkap dengan cara memasang peralatan di atas kendaraan pengangkut.

Pihaknya pun menargetkan ada enam TBBM baru mengadopsi sitem tersebut. Sejauh ini, TBBM besar yang diprioritaskan untuk menggunakan sistem pengawasan internal yang meningkatkan efisiensi bagi perusahaan plat merah itu. 

Sejumlah TBBM yang telah mengadopsi itu di antaranya adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Boyolali, Semarang, Yogyakarta, dan Padang. 

Direktur Operasi PT Pertamina Patra Niaga Gema Iriandus Pahalawan mengakui beberapa waktu sebelumnya pengiriman BBM dari terminal ke SPBU kurang terawasi.

Akibatnya, pihaknya pun seringkali menerima keluhan dari pengusaha SPBU yang mengaku pasokan BBM tak sesuai dengan pesanan. 

Untuk itu, dengan penerapan sistem terbaru yang lebih teintegrasi yang memberikan user ID dan password bagi para pengusaha SPBU. Dengan user ID itu, pengusaha SPBU bisa memonitor kendaraan pengangkut BBM selama 24 jam. 

Masing-masing mobil tangki itu dilengkapi GPS yang di-setting akan mengunci apabila kendaraan berhenti lebih dari 30 menit. Apabila ditemukan ketidakwajaran atau terjadi ketidakpuasan selama masa pengiriman, pihak SPBU dapat langsung memberikan feedback melalui fitur yang disediakan.

Selanjutnya, sang sopir pun akan diinterogasi untuk dimintai keterangan. Begitu juga ada kecelakaan atau benturan akan mudah terdeteksi. Dengan demikian kepuasaan pelanggan dan kepercayaan menjadi hal utama bagi Pertamina.

"Kami sudah memecat ribuan sopir mobil tangki BBM. Rara-rata setiap pengiriman losses mencapai 10-75 liter," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdi Ardia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper