Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KETERISIAN PENUMPANG: Load Factor Bus AKAP Hanya 45%

Keterisian penumpang Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) saat ini hanya berada dikisaran 45%. Pada Januari 2015, keterisian penumpang menyentuh 60%, namun menurun lagi secara signifikan hingga bulan ini. Penurunan load factor selain efek dari fluktuasi bahan bakar minyak juga dipengaruhi kondisi jalan raya yang tidak layak.
Ilustrasi./
Ilustrasi./
Bisnis.com, Jakarta- Keterisian penumpang Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) saat ini hanya berada dikisaran 45%. Pada Januari 2015, keterisian penumpang menyentuh 60%, namun menurun lagi secara signifikan hingga bulan ini. Penurunan load factor selain efek dari fluktuasi bahan bakar minyak juga dipengaruhi kondisi jalan raya yang tidak layak.
 
Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan kondisi tersebut telah membuat pengusaha otobus terjebit. Selain BBM, dia berharap pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur jalan raya.
 
"Kita tidak minta disubsidi secara uang melalui solar, tapi tolong prasarana jalan diperbaiki," katanya di Jakarta, Jumat (10/4/2015).
 
Biaya perawatan turut membengkak karena prasarana jalan yang tidak mendukung transportasi publik berbasis jalan raya. Dia mencontohkan kondisi jalan dari Pulau Jawa dengan tujuan Pulau Sumatera, pada lintas timur tepatnya perbatasan Lampung ke Jambi menjelang Riau terdapat total 100 km jalan yang rusak. Lintas barat terdeteksi 150 km jalan rusak parah tepatnya di Lampung Barat ke arah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
 
"Menghadapi keadaan itu, bus paling babak belur. Kami yang perlu disubsidi adalah retribusi pengeluaran tidak penting, aturan diatas aturan, pajak diatas pajak," ujar Kurnia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper