Bisnis.com, BANDUNG - PT Belaputera Intiland selaku pengembang perumahan Kota Baru Parahyangan mengaku penjualan rumah yang dilakukannya pada Triwulan I-2015 jatuh. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, tingkat penjualan rumah anjlok hingga 20%.
Manager Pemasaran PT Bela Putera Intiland Raymond Hadipranoto mengatakan, penjualan hunian elit di Kab Bandung Barat ini pada awal tahun terbilang bagus. Memasuki Februari penjualan mengalami penurunan sebesar 10% dan di Maret lalu benar-benar jatuh.
"Disebut jatuh, karena penjualan rumah yang kami targetkan hanya terealisasi sebesar 30%. Jelas ini membuat pelaku usaha prihatin," katanya, kepada Bisnis, Kamis (9/4/2015).
Menurut dia, secara makro oleh dunia internasional melihat bisnis properti di Indonesia masih menggiurkan. Akan tetapi, para pelaku usaha properti di dalam negeri justru merasakan sedang mengalami penurunan tajam. Banyak faktor yang menyebabkan bisnis properti di awal tahun ini lesu.
Menguatnya dollar Amerika Serikat terhadap rupiah yang menembus lebih dari Rp13.000 per dollar jelas telah memukul kelangsungan dunia usaha di dalam negeri termasuk para pengembang perumahan menengah ke atas. Meski begitu, patut disyukuri pula, penjualan rumah dengan harga dibawah Rp2 miliar masih ada peminatnya.
"Selain itu, pemerintah yang menargetkan adanya peningkatan signifikan di sektor pajak membuat sensor mereka menjadi lebih tajam sehingga para pelaku usaha pun cukup kebingungan menghadapinya," ujarnya.
Untuk menghindari terjadinya kerugian, saat ini proyek berskala kota yang memiliki lokasi sangat strategis dengan aksesibilitas Tol Purbaleunyi (ke Bandung) & Tol Cipularang (ke Jakarta) serta berbatasan langsung dengan danau Saguling itu harus menunda pembukaan klaster baru.
"Kalau membangun tetap harus kami lakukan, karena penjualan itu bersifat inden. Sehingga kami harus merealisasikan permintaan konsumen," ucapnya.
Perumahan yang berdiri 650 - 900 meter diatas permukaan laut itu terakhir kali melakukan kenaikan harga jual pada 29 Desember 2014 dengan prosentase sebesar 2,5%.
Kota Baru Parahyangan saat ini telah membangun 3.500 unit rumah yang terdiri 16 residensial. Dari luas lahan 1.250 hektar, lahan yang baru dimanfaatkan seluas 300 hektar. Meski begitu, pihaknya telah menyiapkan penambahan fasilitas baru pada tahun ini.
"Pada pertengahan tahun ini, kami harapkan ada sport club kedua bisa selesai dan pemancangan tiang pembangunan Universitas Maranatha pun bisa dilakukan," ujarnya.
Fasilitas yang telah terbangun di kawasan tersebut diantaranya akademi bahasa asing, sekolah Al-Irsyad, Bale Pare The Shop and Dine Experience, Bale Seni Barli hingga Sundial Puspa Iptek.
"Pemadam kebakaran, pusat perbelanjaan hingga SPBU telah ada. Ini kami maksudkan agar penghuni tidak sulit dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya," paparnya.