Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

600 Ton Manggis dari Lebak Ini Berhasil Tembus Pasar Jepang

Buah manggis (garcinia mangostana) Kabupaten Lebak, Banten, menembus pasar Jepang dengan volume 600 ton karena permintaan masyarakat di negara itu cukup tinggi.
Sekitar 600 ton manngis asal Kabupaten Lebak berhasi menembus pasar di Jepang./florasawita.com
Sekitar 600 ton manngis asal Kabupaten Lebak berhasi menembus pasar di Jepang./florasawita.com

Bisnis.com, LEBAK -  Buah manggis (garcinia mangostana) Kabupaten Lebak, Banten,  menembus pasar Jepang dengan volume 600 ton karena permintaan masyarakat di negara itu cukup tinggi.

"Kita menerima laporan manggis Lebak yang dipasok ke negara sakura itu hasil pengembangan budidaya petani," kata Kepala Bidang Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Yuntani saat dihubungi di Lebak, Kamis (2/4/2015).

Menurut dia, selama ini kualitas produksi manggis Kabupaten Lebak relatif bagus karena rasanya asam tanpa getah bening dengan warna kulit ungu.

Selain itu juga buah cukup besar dan berat antara 120 hingga 150 gram per buah.

Untuk itu, produksi unggulan daerah itu menembus pasar ekspor sehingga dapat memberikan peningkatan pendapatan ekonomi petani.

Saat ini, produksi manggis yang dikembangkan petani Lebak dipasok ke Jepang sebanyak 600 ton per musim antara Desember 2014 sampai Maret 2015.

Masyarakat Jepang sangat menyukai manggis asal Kabupaten Lebak yang tersebar di Kecamatan Bayah, Cipanas dan Lebakgedong.

Mereka para eksportir untuk Kecamatan Bayah melalui perusahaan dari Sukabumi, Jawa Barat.

Sedangkan, Kecamatan Cipanas dan Lebakgedong melalui ekportir dari Tasikmalaya.

Pemerintah daerah terus meningkatkan kualitas dan produktivitas manggis guna memenuhi permintaan pasar mancanegara.

Saat ini, produksi manggis relatif terbatas sehingga perlu adanya pengembangan tanaman hortikultura, terlebih menghadapi pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Untuk itu, pihaknya ke depan berharap semua kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak menjadikan sentra manggis.

"Saya yakin pengembangan tanaman manggis itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani," katanya.

Agus, seorang pengumpul manggis mengatakan bahwa dirinya setiap panenan memasok manggis ke perusahaan eksportir antara satu atau dua truk jika musim panen.

Saat ini, tanaman manggis relatif baik dan tidak terserang berbagai hama dan penyakit sehingga kemungkinan panen tahun 2015 melimpah dua kali lipat dibandingkan dengan sebelumnya.

"Kami sangat terbantu jika panen manggis karena pendapatan ekonomi meningkat," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper