Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 650 peserta dari 35 negara memastikan akan hadir dalam World Economic Forum on East Asia 2015 yang akan diselenggarakan pada 19-21 April tahun ini di Jakarta.
Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan banyaknya peserta yang menyatakan akan menghadiri World Economic Forum di Jakarta menunjukkan tingginya minat investor menanamkan modalnya di Indonesia. Pasalnya, agenda tahunan tersebut juga diselenggarakan di beberapa negara lain, seperti Afrika Selatan, dan Swiss.
“Yang terpenting dari World Economic Forum adalah para investor datang dan melihat potensi investasi di dalam negeri,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (30/3/2015).
Sofyan menuturkan pemerintah akan menjelaskan sikapnya untuk mendorong perbaikan iklim investasi, dan seluruh kebijakan yang telah diambil, seperti reformasi kebijakan dan perizinan, serta prospek perekonomian nasional ke depannya.
Menurutnya, pemerintah juga berharap investor yang menghadiri World Economic Forum melirik berbagai proyek infrastruktur pemerintah. Pasalnya, saat ini pemerintah masih berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur di dalam negeri, agar mampu mendorong pemerataan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“World Economic Forum diselenggarakan atas inisiasi perusahaan, dan menjadi forum para eksekutif, jadi pemerintah tidak akan menawarkan apa-apa. Kami hanya akan menjelaskan iklim investasi di Indonesia, dan berharap mereka mau investasi,” ujarnya.
World Economic Forum di Jakarta sendiri rencananya akan dipimpin oleh beberapa co-chairs asal Indonesia, seperti Direktur Eksekutif Grup Lippo dan Global Sharper John Riady, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, dan Direktur Jenderal Organisasi Internasional Untuk Migrasi (IOM) William Lacy Swing.