Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pupuk Indonesia Salurkan Lebih 20% Produk Bersubsidi

Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi yang dilakukan Pupuk Indonesia sejak awal tahun sampai dengan 20 Maret 2015 rerata di atas 20% dari alokasi yang ditetapkan pemerintah.

Bisnis.com, JAKARTA--Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi yang dilakukan Pupuk Indonesia sejak awal tahun sampai dengan 20 Maret 2015 rerata di atas 20% dari alokasi yang ditetapkan pemerintah.

Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) Budi Asikin mengatakan persentase itu mencakup urea, SP-36, ZA, NPK, maupun pupuk organik.

Berdasarkan data yang diperoleh Bisnis, total pupuk bersubsidi yang berhasil disalurkan sebanyak 2,3 juta ton. Jumlah ini setara 25% dari total alokasi yang ditetapkan pemerintah berdasarkan Permentan No. 13/2014, yakni sebanyak 9,6 juta ton.

"Kami sebagai perusahaan negara harus memenuhi kewajiban kepada negara untuk kesejahteraan petani," kata Budi kepada Bisnis, Senin (30/3/2015).

Distribusi yang dilakukan Pupuk Indonesia a.l. berupa urea 929.181 ton, SP-36 sekitar 246.302 ton, ZA 260.481 ton, NPK 642.230 ton, dan pupuk organik 174.416 ton. Jumlah urea yang disalurkan setara 23% kuota, SP-36 sama dengan 29%, ZA 25%, NPK 25%, sedangkan organik 18%.

Alokasi yang ditetapkan pemerintah untuk masing-masing jenis pupuk tersebut ialah 4,1 juta ton urea, 850.000 ton SP-36, 1,05 juta ton ZA, 2,55 juta ton pupuk NPK, dan 1 juta ton organik. Totalnya berjumlah 9,6 juta ton sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan).

Pupuk Indonesia mendedikasikan 70% dari kapasitas produksi dan bisnisnya untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi. Kendati penjualan produk nonsubsidi di dalam dan luar negeri cuma sekitar 30% dari segi volume, tetapi secara profit porsinya mencapai 70%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper