Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR BAWANG MERAH: Kementan Tegaskan Tak Beri Rekomendasi

Kementerian Pertanian menegaskan tidak akan mengeluarkan rekomendasi izin importasi bawang merah kepada Kementerian Perdagangan karena tidak alasan yang mendesak untuk mengeluarkan langkah itu.
Impor bawang merah, Kementan tak beri rekomendasi
Impor bawang merah, Kementan tak beri rekomendasi

Bisnis.com, JAKARTA– Kementerian Pertanian menegaskan tidak akan mengeluarkan rekomendasi izin importasi bawang merah kepada Kementerian Perdagangan karena tidak ada alasan yang mendesak untuk mengeluarkan langkah itu.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementan Yusni Emilia Harahap menyatakan sisi produksi menjamin adanya pasokan bawang meskipun cenderung menurun sehingga langkah tersebut tidak perlu dilakukan pada sisa bulan Maret ini.

Pertama, masih ada produksi bawang di sejumlah daerah meskipun jumlahnya menurun pada bulan ini. Di Jawa Tengah, dia mengatakan produksi bawang merah mencapai 41.351 ton per 19 Maret lalu.

Selain itu, sentra baru seperti Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan juga memberikan kontribusi terhadap pasokan meskipun distribusi dari pulau itu dinilai belum optimal.

Kedua, akan ada panen bawang merah seluas 1.089 ha di sentra produksi Brebes. Angka itu memang menurun dibandingkan dengan luas panen Februari sebesar 1.910 ha, namun diyakini masih bisa memenuhi pasokan.

Ketiga, Yusni menjelaskan bahwa petani bawang merah akan memulai panen besar pada April-Mei. Apabila rekomendasi diberikan, bawang merah impor diyakini akan masuk bertepatan dengan panen besar sehingga akan menggangu daya saing petani.

“Sulit untuk cari alasan [importasi]. Pasokan ada kok. Dan ini tinggal hitung hari saja,” katanya seperti dikutip Bisnis, (25/3/2015).

Defisit antara kebutuhan dan pasokan tersebut memunculkan spekulasi impor bawang akan dibuka pada bulan ini. Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pihaknya tengah mengkaji kemungkinan importasi secara bertahap mulai dari 1000-2000 ton apabila kebutuhan nasional memang terpantau kurang.

Selama ini, kebutuhan bawang nasional mencapai 80.000 ton per bulan. Produksi Januari-Februari diperkirakan statis 80.000 ton. Sementara itu, pasokan yang tersedia pada Maret diperkirakan 60.000-70.000 ton.

Kendati bulan ini defisit, Yusni memperkirakan pada April nanti panen akan menghasilkan surplus 15.000 ton dari kebutuhan nasional sehingga dipastikan petani akan tertekan bila ditambah dengan pasokan impor.

“Bulan depan nanti pun pasti harga akan jatuh. Jadi apa yang mau kita buru-buru? Kalau pun dikeluarkan, mau kapan masuk?” katanya.

Berdasarkan data pelayanan informasi pasar, Yusni menjelaskan bahwa harga bawang merah saat ini terpantau sudah turun. Di tingkat petani, harga bawang yang sebelumnya mencapai Rp20.000 per kg kini turun menjadi Rp18.000 per kg dari harga normal Rp16.000 per kg.

Di tingkat eceran, harga bawang merah yang sempat mencapai Rp44.000 per kg, mulai turun menjadi Rp29.000 per kg dari harga normal Rp22.000 per kg.

“Memang mungkin ada beberapa daerah yang saat ini Rp40.000 per kh, tapi di daerah tertentu saja yang bukan sentra bawang. Misalnya, Papua,” katanya.

Adapun, Yusni menjamin pasokan bawang merah akan mulai stabil pada bulan depan sehingga kebutuhan jelang Idul Fitri pada Juni-Juli nanti tidak usah diragukan.

“Sampai juni-lebaran, insyallah oke. Lalu kita lihat periode berikutnya, mungkin oktober [produksi kurang tidak],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper