Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Beras Mulai Stabil: Ini Penyebabnya

Berdasarkan data Direktorat Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, harga beras di sejumlah daerah sudah mulai turun dari minggu lalu.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Berdasarkan data Direktorat Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, harga beras di sejumlah daerah sudah mulai turun dari minggu lalu.

Penurunan harga di sejumlah pasar induk disebabkan adanya penambahan pasok 86,4% dari rata-rata minggu keempat Februari 2015. Semula 2.280 ton menjadi 4.252 ton pada minggu kedua Maret 2015.

Harga Beras rata-rata nasional per 16 Maret 2015 dibanding minggu lalu turun 1% dari Rp10.540/kg menjadi Rp. 10.430kg.

Penurunan harga beras berada di kisaran 0,6%-6,13% di 11 wilayah ibu kota propinsi a.l. Surabaya, Mataram, Makassar, Yogyakarta, Bandar Lampung, Palembang, Jambi, Semarang, DKI Jakarta, Manado dan Pangkalpinang.

Penambahan pasok pada periode tersebut berasal dari Bulog (1.510 ton), Jawa Tengah (933 ton), Cirebon (503 ton), Karawang (382 ton), dan wilayah lainnya (924 ton).

So far sudah mendekati, sesuai dengan target. Sekarang relatif sudah stabil. Penyebabnya banyak faktor, operasi kemarin juga sudah cukup besar, raskin juga digelontorkan dengan jumlah cukup signifikan, sementara hasil panen raya juga sudah mulai masuk pasar, sehingga harga langsung menyesuaikan,” kata Direktur Pelayanan Publik Bulog Lely Pritasari Subekti.

Lely menambahkan, operasi pasar dari Bulog akan berakhir pada minggu keempat Maret 2015 sesuai dengan instruksi Menteri Perdagangan. Kendati demikian, dirinya mengakui bahwa operasi tahap tiga ini hanya sisa dari operasi pasar sebelumnya dan akan ditujukan ke pasar-pasar ritel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Avisena
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper