Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suplai Beras Melimpah, Harga Gabah di Tingkat Petani Tertekan

Kementerian Pertanian berharap Surat Keputusan Presiden mengenai Harga Patokan Pembelian Beras dan Gabah segera dikeluarkan setelah beberapa wilayah mengeluhkan rendahnya harga gabah di tingkat petani.
Petani sedang panen padi. /Antara
Petani sedang panen padi. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pertanian berharap Surat Keputusan Presiden mengenai Harga Patokan Pembelian Beras dan Gabah segera dikeluarkan setelah beberapa wilayah mengeluhkan rendahnya harga gabah di tingkat petani.

Sejak 2012, HPP memang belum diputuskan penaikkannya. HPP Beras masih Rp6.600 per kg, HPP gabah kering giling (GKG) Rp4.600 per kg, dan HPP gabah kering panen (GKP) Rp3.300 per kg.

Saat ini, harga beras reguler dinyatakan kembali normal di kisaran Rp7800-8400 per kg. Penurunan tersebut juga diikuti harga gabah kering panen (GKP) yang sebelumnya melonjak ke harga Rp5500 per kg menjadi dibawah HPP yaitu Rp3900-4000 per kg.

Dirjen Tanaman Pangan Hasil Sembiring mengatakan turunnya harga memang dikarenakan pasokan produksi yang sudah mulai melimpah dan dampak operasi pasar yang dilakukan Bulog dan Kementerian Perdagangan.

Meski demikian, dia mengeluhkan jatuhnya harga gabah hingga dibawah standar saat ini padahal produksi padi besar-besaran masih akan terjadi hingga akhir bulan April nanti.

Hasil mencontohkan salah satu kecamatan di sentra beras Karawang yang mengalami penurunan harga GKP hingga Rp500-600 per kg dalam waktu tiga hari saja.

“Jadi kami memang harapkan HPP cepat keluar dan (Bulog) segera membeli beras petani karena panen masih terus,” katanya dalam konferensi pers, Senin, (16/3/2015).

Hasil mengatakan HPP beras yang baru masih digodok di Kementerian Perekonomian sampai hari ini. Adapun, berbagai pihak mengusulkan kenaikan HPP dipatok hingga 10%.

Dengan estimasi naik 10%, HPP beras nantinya akan menjadi Rp7.200 per kg. HPP GKG menjadi Rp4.600 per kg dan GKP Rp4200 per kg. “Sementara kalau dari pak Menteri maunya bisa diatas 10% ,” katanya.

Apalagi, Hasil memperkirakan panen April akan sesuai prediksi setelah data gagal panen akibat organisme penggangu tanaman dan banjir hanya sekitar 2% atau lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 11%.

Panen Januari-April diprediksikan di di lahan seluas 6,35 juta ha dengan taksiran panen sebesar 32,85 juta ton GKG atau setara dengan 20,6 juta ton beras.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper