Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan penemuan cadangan minyak dan gas bumi di Indonesia tidak ada perkembangan berarti selama bertahun-tahun.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan cadangan migas besar terakhir kali ditemukan di Blok Mahakam pada dekade 1960-an. Setelah itu, cadangan besar memang ditemukan seperti dalam proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) di Selat Makassar.
Namun, tambahnya, proses eksploitasi proyek tersebut tidak memiliki progres berarti. "Ada temuan tapi enggak ada progress," katanya dalam diskusi "Menanam Benih Kemandirian" dalam rangka ulang tahun Arifin Panigoro, Pendiri PT Medco Energi Internasional Tbk, yang ke-70 tahun di Jakarta, Sabtu (14/3).
Jika kegiatan pencarian cadangan migas tidak dilakukan dengan signifikan, maka Indonesia akan kehabisan cadangan akan habis pada 2026. Ke depan, dia berharap proyek besar seperti Tangguh dan Cepu bisa dijadikan andalan dalam menggenjot produksi migas.
Selain produksi migas, Sudirman menuturkan sektor hilir migas juga tidak mengalami perkembangan berarti selama bertahun-tahun. Dia mencontohkan pembangunan kilang bahan bakar minyak (BBM) yang terakhir kali dibangun sebelum reformasi pada 1996.
"Sejak itu enggak nambah kapasitas, bahkan pipa nambah juga enggak," ungkapnya