Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyambut baik rencana asitensi pengaturan slot terbang yang ditawarkan oleh International Air Transport Association (IATA).
Menurut Jonan, tawaran dari IATA itu hanya bersifat asistensi semata. Karena itu, segala prosesnya harus dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.
“Tawaran IATA itu kan cuma asistensi saja. Jadi sepenuhnya tergantung kepada kita dan harus kita yang menjalankan. Pihak asing tidak patut melakukan penanganan secara langsung,” ujarnya melalui surat elektronik, Jumat (13/3/2015).
Pascaperistiwa AirAsia QZ8501 Jonan mengeluarkan keputusan untuk membubarkan Indonesia Slot Coordinator (IDSC) karena dianggap kurang transparan mengatur dan mengontrol tentang perizinan slot.
Lembaga ini didirikan untuk mengatur slot terbang di lima bandar udara yakni Medan, Jakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar.
Sebagai gantinya, menurut Jonan, saat ini jajarannya tengah menggodok peraturan baru perihal pengaturan slot yang akan dilakukan secara online sehingga diklaim lebih transparan.
Sebelumnya, CEO International Air Transport Association (IATA) Tony Tyler IATA, mengatakan asosiasi itu bersedia memberikan asistensi bagi Indonesia untuk membentuk bandan koordinator slot yang bersifat independen yang akan menerapkan prosedur sesuai dengan standar internasional.