Bisnis.com, JAKARTA – Intensitas curah hujan sampai Juni akan mempengaruhi produksi tembakau pada tahun ini karena penanaman dan panen komoditas itu hanya bisa maksimal dilakukan saat musim kemarau.
Selama ini ada dua jenis tembakau yang memiliki periode tanam berbeda. Tembakau untuk jenis cerutu ditanam pada musim kemarau menghadapi musim penghujan, sedangkan tembakau untuk jenis rokok ditanam pada musim hujan menuju musim kemarau.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Masyarakat Temakau Indonesia Budidoyo mengatakan produksi tembakau sempat mengalami hambatan karena curah hujan tergolong tinggi pada awal masa tanam yang menyebabkan produksi tembakau cenderung stagnan dari tahun sebelumnya sebesar 186.000 ton.
“Ketika musim panen dan ternyata basah itu malapetaka buat kita. Kalau untuk pertumbuhan memasuki panen itu harus kering,” katanya, Senin (9/3/2015).
Meski demikian, masa tanam tembakau musim penghujan tidak boleh terlalu basah. Adapun, panen tembakau selama 3-4 bulan itu paling baik dilakukan pada musim kemarau.
Dia berharap musim penghujan tahun ini dan kemarau bisa merata sehingga ada kepastian tanam dan panen untuk tembakau. Dengan begitu, produktivitas tembakau bisa meningkat sehingga mendorong produksi.