Bisnis.com, JAKARTA -- Rekomendasi izin impor bawang putih selama tahun ini masih tetap tinggi mengingat produksi dalam negeri sulit ditingkatkan dan naiknya jumlah penduduk tiap tahunnya.
Dalam empat tahun terakhir, realisasi impor komoditas itu mencapai rata-rata 300.000 ton akibat pasokan bawang putih dalam negeri yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Kementerian Pertanian mencatat produksi bawang putih tahun lalu diperkirakan hanya 20.015 ton, terpantau naik dibandingkan tahun 2013 sebesar 15.766 ton.
Meski demikian, target produksi bawang putih tahun ini malah menciut sebesar 17.053 ton, sehingga pemenuhan dari impor dinilai akan semakin besar.
Dirjen Hortikultura Kementan Hasanuddin Ibrahim karakteristik bawang putih memang tidak cocok untuk ditanam dengan kondisi geografis dan iklim dalam negeri sehingga pemenuhan impor selalu tinggi tiap tahunnya.
"Tahun ini cenderung naik mengikuti naiknya jumlah penduduk 1,3%, karena bawang putih ini sulit ditanam disini," katanya, seperti dikutip Bisnis, (6/3/2015).
Dia mengatakan Tiongkok masih jadi negara pengekspor kebutuhan bawang putih dalam negeri terbesar. Menurutnya, hal tersebut wajar dalam perdagangan mengingat Tiongkok juga mengekspor buah yang tidak bisa ditanam di negaranya, seperti salak dalam jumlah besar.
Ketua Dewan Hortikultura Nasional Benny Kusbini mengatakan sampai saat ini memang belum ada pengganti substitusi bawang putih yang memiliki citarasa dan bau serupa dengan bawang putih.
Padahal, hal tersebut bisa menekan angka importasi bawang putih. Menurut Benny, kebutuhan bawang putih per tahun bisa mencapai 400.000 ton atau lebih besar dari rekomendasi yang diberikan pemerintah.
“Seharusnya bisa untuk kita tekan, apalagi sering terdengar isu bahwa ini menguntungkan pihak tertentu,” katanya kepada Bisnis.
Pasalnya, harga bawang putih juga bisa naik sangat tinggi dalam setahun. Kedepannya, dia menyarankan pemerintah menunjuk BUMN yang ditugaskan menjadi pengontrol ketersediaan bawang putih mengingat kuota impor yang besar.
“Jadi pas apa betul segitu butuhnya, lalu harga juga bisa dikontrol selain mencari substitusi pengganti bawang putih di dalam negeri,” katanya.