Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Monorel Bandung Raya: Pemkot Diminta Gabungkan Proyek

PT. Jasa Moda Transportasi (JMT) mengajak Pemkot Bandung untuk menggabungkan proyek monorel dalam kota ke dalam proyek Monorel Bandung Raya.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG— PT. Jasa Moda Transportasi (JMT) mengajak Pemkot Bandung untuk menggabungkan proyek monorel dalam kota ke dalam proyek Monorel Bandung Raya.

Direktur Utama PT JMT Endi Roswendi mengatakan usulan tersebut sudah disampaikan pada Pemkot Bandung. Namun Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sudah melangkah ke market sounding dan menggelar tender.

“Kita usul untuk digabung saja [proyeknya]. Lagipula tender mereka belum dapat pemenang,” katanya di Bandung, Minggu (8/3/2015).

Menurutnya ajakan untuk bergabung dalam proyek Monorel Bandung Raya karena pihaknya ingin investor yang berniat masuk ke Kota Bandung melihat potensi lain. Endi melihat investor tidak ingin rugi membiayai proyek transportasi massal tanpa ada kompensasi.

“Kalau kompensasinya lahan, di Bandung itu lahan sudah susah,” ujarnya.

Dia menilai Bandung memiliki kelemahan dalam mewujudkan rencana monorel karena persoalan lahan. Jika sepakat bergabung, pihaknya ingin bersama-sama memanfaatkan keterbatasan lahan agar proyek bisa berjalan dengan menggandeng sumber pendanaan tunggal. 

Saat ini trase yang dibangun oleh JMT dengan Pemkot Bandung tidak saling mengganggu. Namun Endi memastikan jika suatu saat Pemkot Bandung menyerahkan proyek ini untuk bergabung maka pintu sangat terbuka.

PT JMT sendiri tidak mengikuti lelang yang ditawarkan Pemkot Bandung karena sudah berkomitmen pada Pemprov Jabar untuk memuluskan pembangunan Monorel Bandung Raya. Menurutnya dengan kesiapan tim dan sumber pendanaan serta pasokan teknis monorel dari Provinsi Chongqing, China maka tawaran agar dua proyek ini bergabung bisa terjadi.

”Nanti akan komunikasi, biar sama-sama enak karena bandung bagian dari Jabar,” katanya.

Rute monorel internal Bandung sendiri pada akhirnya harus berkoneksi dengan Monorel Bandung Raya karena sudah masuk dalam rencana induk perkeretaapian. Endi mengaku pihaknya belum mengetahui apakah Pemkot Bandung sudah resmi mengantongi trase dari Kemenhub beserta RIP-nya.

“Kalau monorel Bandung Raya kan sudah ada semuanya dan teradministrasi dengan baik,” ujarnya.

Terpisah, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengharapkan pemerintah pusat mendanai 90% kebutuhan dana untuk pengembangan transportasi massal berbasis rel di kota Bandung dan sekitarnya.

"Untuk Bandung satu koridor tengah dilelang, Presiden enggak yakin swasta, sampai kapan pun kalau negara enggak turun sulit, di daerah anggaran pas pasan," katanya.

Menurutnya pengembangan transportasi massal monorel ini nantinya termasuk investasi pengembangan berupa pembelian angkutan kota yang saat ini beroperasi dan mengalifungsikannya sebagai pengumpan bagi transportasi massal.

"Jadi sopirnya akan digaji tetap, ramai tidak ramai (penumpang) penghasilan akan tetap," katanya.

Transpotasi massal berbasis rel di dalam kota akan memiliki panjang 40 km sementara untuk sekitar Bandung Raya memiliki panjang rel 60 km, kata dia.Monorel ini ada empat koridor dan saat ini dalam proses lelang satu koridor dengan total anggaran Rp6 triliun.

Rute monorel Bandung koridor satu, rencananya dimulai dari Babakan Siliwangi. Melewati beberapa titik seperti Jalan Dipatiukur, Dago, dan berakhir di Leuwipanjang. Namun, penentuan rute ini masih sementara. Tidak menutup kemungkinan akan berubah.

Sementara untuk Monorel Bandung Raya Asisten Administrasi Setda Jabar Iwa Karniwa mengatakan saat ini PT JMT diharapkan j sudah mulai mencari partner strategis serta sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek tersebut.

Iwa menuturkan salah satu partner JMT yang cukup strategis adalah konsorsium perusahaan dari Chongqing yaitu Chongqing-HFY.

"Untuk urusan pendanaan sudah mulai ada titik terang, karena perbankan dan kamar dagang China sudah mensinergikan ini," katanya.

Menurutnya di luar itu salah satu dokumen yang cukup penting untuk segera mendapat pengesahan dari Kemenhub adalah penetapan trase pembangunan Monorel Bandung Raya. Iwa yang menjadi bagian Tim Fasilitasi Percepatan Pembangunan Monorel Bandung Raya telah mendorong JMT untuk segera menyelesaikan penetapan trase.

"Targetnya selesai akhir April ini semoga," ujarnya. (Bisnis.com)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper