Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Dilema, Menteri Marwan Gandeng UGM Atasi Masalah Desa

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT) menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengatasi persoalan desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar (kiri) bersama Rektor UGM Dwikorita Karnawati menunjukkan naskah kerjasama yang telah ditandatangani, di di Balai Senat Gedung Pusat UGM Yogyakarta, Jumat (6/3). /Antara
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar (kiri) bersama Rektor UGM Dwikorita Karnawati menunjukkan naskah kerjasama yang telah ditandatangani, di di Balai Senat Gedung Pusat UGM Yogyakarta, Jumat (6/3). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT) menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengatasi persoalan desa.

"Kerja sama itu dilakukan dalam rangka pembangunan desa pascapenetapan Undang-undang (UU) Desa 6/2014," ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar melalui sambungan telepon dari Jakarta, Jumat (6/3/2015).

Marwan mengungkapkan UU Desa merupakan titik awal pemberdayaan desa. Oleh karenanya pemikiran kampus, termasuk UGM sangat diperlukan untuk membangun desa.

"Pemikiran kampus akan membuat pembangunan desa akan lebih alami dan tidak sekadar proyek," tambah dia.

Politisi PKB tersebut mengakui pihaknya masih merasa dilematis untuk pembangunan dimulai dari desa atau sebaliknya dari kota.

Kalau berkaca dari pengalaman di China, pemerintahan negara tersebut mendorong pembangunan dari desa ke kota. Hal itu dilakukan agar lahan di desa utuh dan tidak digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang merusak lingkungan.

Namun kebijakan serupa tidak bisa serta merta dilakukan di Tanah Air, sebab urbanisasi masyarakat dari desa ke kota seringkali justru menambah kompleksitas permasalahan di kota.

"Kami meminta pemikiran yang dilahirkan dari kampus, agar pengaplikasian UU Desa tidak membuat masalah jadi kompleks namun kampus seperti UGM dapat memberikan solusi yang konkrit," terang dia.

Rektor UGM Dwikorita Karnawati mengungkapkan pihaknya mengharamkan penelitian yang hanya menghasilkan jurnal. Hasil penelitian yang dilakukan peniliti harus terhilirkan ke masyarakat.

"UGM melakukan pemetaan persoalan pembangunan desa. Yang diperlukan adalah kedaulatan pangan, energi, kesehatan, manufaktur dan kemanusiaan," kata Rektor.

Program yang dikembangkan UGM itu, lanjut Rektor, diharapkan dapat mengurangi jumlah desa tertinggal. Sehingga keadilan sosial, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa dapat meningkat.

Saat ini jumlah desa tertinggal mencapai 23.452 desa dan desa berkembang 61.134 desa. Sedangkan desa mandiri hanya berjumlah 4.382 desa. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper