Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor China "Sulap" Harga Semen di Papua 50% Lebih Murah

Proyek pabrik semen pertama di Pulau Papua memasuki tahap konstruksi bulan depan. Kehadian pabrik investasi China tersebut diproyeksikan bisa menekan harga semen di Papua hingga 50%.
BKPM menyatakan kehadiran pabrik semen di Pulau Papua baru langkah yang pertama. Proyek itu akan disusul oleh investasi pembangunan pabrik komoditas pokok lain seperti pupuk, minyak goreng dan sawit./Ilustrasi Pasokan semen-Bisnis.com
BKPM menyatakan kehadiran pabrik semen di Pulau Papua baru langkah yang pertama. Proyek itu akan disusul oleh investasi pembangunan pabrik komoditas pokok lain seperti pupuk, minyak goreng dan sawit./Ilustrasi Pasokan semen-Bisnis.com

Bisnis,com, MANOKWARI, Papua Barat - Proyek pabrik semen pertama di Pulau Papua memasuki tahap konstruksi bulan depan. Kehadian pabrik investasi China tersebut diproyeksikan bisa menekan harga semen di Papua hingga 50%.

PT SDIC Papua Cement Indonesia (SPCI) bisa segera memulai tahap konstruksi setelah sebagian lahan dari 428 hektare yang disengketakan di area proyek dituntaskan.

Masalah lahan akibat sengketa hak ulayat di lokasi proyek yang terletak di sebelah selatan Manokwari tersebut selesai setelah Pemerintah Kabupaten Manokwari dan Pemerintah Provinsi Papua Barat turun langsung untuk menengahi sengketa antar warga.

General Manager SPCI Wang Chin Jian mengatakan pabrik SPCI di Manokwari mulai beroperasi 16 bulan setelah tahap konstruksi dimulai, atau sekitar kuartal III/2016.

Proyek tersebut terdiri pabrik penggilingan dan pengepakan, pelabuhan yang mampu dilabuhi kapal berkapasitas hingga 50.000 GT, dan pembangkit listrik tenaga uap berdaya 2x20 megawatt.

Pabrik klinker tahap pertama, jelas Wang, bisa mengolah hingga 3,2 juta ton bahan baku dan menghasilkan hingga 1,5 juta ton semen per tahun. 

“Dari hasil produksi kami, kebutuhan semen di Manokwari bisa terpenuhi sekaligus menutupi kekurangan pasokan di Papua Barat,” katanya dalam kunjungan Kepala BKPM Franky Sibarani ke proyek SPCI, Jumat (27/2/2015).

Wang menambahkan semen produksi SPCI juga akan menekan harga semen di Manokwari dan sekitarnya sebesar 30%—50% atau dari kisaran saat ini senilai Rp85.000 per sak menjadi Rp45.000—Rp60.000 per sak.

Franky mengatakan kehadiran pabrik semen di Papua adalah salah satu solusi dari ketimpangan harga produk di bagian barat dan timur Indonesia yang menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo.

“Presiden Jokowi selalu dalam pidatonya menyebut bahwa harga semen di Papua Rp1 juta bahkan ada yang Rp2 juta. Apalagi kalau dibandingkan dengan harga semen di Jawa. Pembangunan menjadi penting dan strategis untuk mendukung pembangunan Papua dan Papua Barat,” katanya.

Franky menambahkan kehadiran pabrik semen di Pulau Papua baru langkah yang pertama. Proyek itu akan disusul oleh investasi pembangunan pabrik komoditas pokok lain seperti pupuk, minyak goreng, dan sawit.

Dia menjelaskan BKPM menempatkan investasi di Papua dan Papua Barat sebagai prioritas utama, khususnya di kawasan ekonomi khusus Bintuni, Sorong, Merauke dan Raja Ampat.

Pemerintah, jelasnya, akan mendorong investasi di kawasan-kawasan tersebut untuk berdiri dari sektor hulu sampai ke sektor hilir. Ambisi BKPM tersebut juga sudah didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian ESDM.

BKPM telah mengarahkan seluruh pejabat pemasaran investasi di dalam dan di luar negeri untuk mempromosikan potensi Papua dan Papua Barat. Puncaknya pada Juni 2015 BKPM akan menggelar Papua Investment Forum di Jakarta.

“Jadi nanti jalan, sumber daya listrik, pelabuhan, pasokan gas dan infrastruktur akan diarahkan untuk mendukung kawasan ekonomi tersebut,” kata Franky.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper