Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blusukan ke Pabrik Baja, Menteri Saleh Disiram Curhat Pengusaha

Blusukan Menteri Perindustrian ke pabrik baja Gunung Garuda Group tidak disia-siakan untuk menumpahkan seluruh keresahan terkait industri baja yang sedang lesu.
Menteri Perindustrian Saleh Husin/Antara
Menteri Perindustrian Saleh Husin/Antara

Bisnis.com, CIKARANG - Blusukan Menteri Perindustrian ke pabrik baja Gunung Garuda Group tidak disia-siakan untuk menumpahkan seluruh keresahan terkait industri baja yang sedang lesu.


Direktur Marketing PT Gunung Garuda Choiruddin mengatakan perusahaannya hanya bisa memproduksi baja selama 10 hari dalam sebulan. Pasalnya, gempuran produk impor menenggelamkan penjualan perusahaan baja sektor hulu perantara ini.

"Biaya energi tinggi, cost produksi meningkat dan belum lagi hadirnya produk impor. Sekarang ini, kalau tidak mengikuti aturan kami salah, tetapi kalau mengikuti cost juga terlalu tinggi," katanya dalam paparan perusahaan kepada Menteri Perindustrian, Kamis (26/2/2015).

Menurutnya, guna menyelamatkan industri baja nasional pemerintah harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan stategis, seperti kemudahan perizinan dan peningkatan tarif bea masuk impor.

Menanggapi hal tersebut, Saleh mengatakan akan terus mengupayakan peningkatan dukungan pemerintah terhadap industri baja. Menteri Saleh mengungkapkan proyek infrastruktur nasional harus mengutamakan produk dalam negeri.


"Sudah saya ajukan ke Pak Presiden, untuk memaksimalkan penggunaan produk lokal. Kebutuhan kita 12 juta ton, tapi penyerapan produk lokal rendah," katanya.

Politisi Hanura ini, juga akan mendukung keluarnya slag baja dari kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Saleh menambahkan di negara manapun tidak ada yang memasukkan slag baja sebagai bagian limbah B3.

"Mungkin mau gampang, jadi asal dimasukkan saja," selorohnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper