Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan energi alternatif untuk pabrik semen saat ini menjadi tren baru di kalangan pelaku usaha semen. Pakar Infrastruktur Moh. Zulfikar mengatakan isu lingkungan menjadi concern industri semen saat ini melalu pemanfaatan pengolahan sampah.
"Bisa bangun sendiri, atau mengikuti proyek pengolahan sampah yang ditawarkan oleh pemerintah," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (26/2/2015).
Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mengurangi intensitas ketergantungan terhadap sumber energi lainnya, misalnya batu bara.
Salah satu perusahaan semen yang sudah memiliki pengolahan sampah sebagai sumber alternatif energi ialah PT Semen Indonesia Tbk. Pada tahun lalu, perseroan membangun pabrik pengolahan sampah di Gresik dengan kapasitas 240 ton per hari, dengan luas 6 ha dan investasi senilai Rp13,5 miliar.
Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan perusahaan telah memikirkan penggunaan sampah sebagai alternatif energi sejak lama. "Kami berpikir sampah dijadikan energi. Kami sudah kirim staf kami untuk belajar di Jepang dalam pengolahan sampah ini," jelasnya.
Kendati demikian, untuk mewujudkan pengolahan sampah yang dapat diubah menjadi energi alternatif, sambungnya, bukanlah hal mudah. Pasalnya, masyarakat Indonesie belum terbiasa membuang sampah berdasarkan jenisnya, seperti organik atau non-organik.
"Jadi pemilihan sampah relatif sulit sehingga sedikit lama," paparnya.[]