Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waralaba Lokal Ada 100, Tapi Asing 400 Merek

Anang Sukandar, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) memprediksi sektor waralaba lokal akan tumbuh stagnan, yakni hanya berkisar 1%-2% pada tahun ini, sementara itu omzet waralaba di Tanah Air sepanjang 2014 berjumlah Rp172 triliun.nn
Waralaba loka di Indonesia semakin tertinggal dibanding milik asing./JIBI
Waralaba loka di Indonesia semakin tertinggal dibanding milik asing./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Anang Sukandar, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) memprediksi sektor waralaba lokal akan tumbuh stagnan, yakni hanya berkisar 1%-2% pada tahun ini, sementara itu omzet waralaba di Tanah Air sepanjang 2014 berjumlah Rp172 triliun.

Dia memaparkan jumlah perusahaan waralaba lokal saat ini tidak mencapai 100 merek. Adapun, total waralaba asing yang tercatat memiliki cabang di Indonesia berkisar 300-400 merek. "Waralaba lokal kalah saing dengan merek asing. Waralaba dari Taiwan, Malaysia, Jepang, Thailand, dan Singapura justru berbondong-bondong membuka gerai di Indonesia," katanya, Senin (23/2/2015).

Berkaca dari data tersebut, Anang meminta pemerintah dan pelaku usaha untuk berkonsolidasi mengembangkan waralaba lokal agar mampu bersaing dengan merek asing. Meski sadar  hal tersebut tak mudah.
 
Dia menuturkan perbaikan strategi wajib dilaksanakan. Langkah utama untuk mengembangkan kualitas dan daya saing waralaba lokal adalah memupuk iklim kewirausahaan, khususnya dikalangan generasi muda.

Dia mengatakan potensi yang dimiliki anak muda sebenarnya sangat besar. Sekarang bagaimana cara mengasahnya. "Kalau bibitnya sudah oke, meningkatkan kualitas atau branding tentu tak akan sulit," ujarnya.
 
Lebih lanjut, dia juga meminta agar Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian bersatu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas wirausahawan di Indonesia. Meningkatnya minat masyarakat untuk berwirausaha diharapkan dapatmenambah jumlah pelaku usaha business opportunity dan waralaba lokal.
 
Selain memberikan pelatihan kewirausahaan, pemerintah juga dapat menyuntikkan dana kepada waralaba dan BOyang berprestasi dan memilki potensi untuk berkembang."Pemerintah kan punya dana bergulir. Dana bergulir seharusnyabisa dimanfaatkan oleh waralaba dan business opportunity. Kementerian Koperasi dan UKM harus selektif dalammemilih pelaku usaha yang pantas mendapatkan sehingga bermanfaat bagi perkembangan bisnis UKM," pungkasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper