Bisnis.com, JAKARTA -- Melonjaknya harga beras disinyalir terjadi karena ulah mafia beras yang tidak ingin swasembada pangan terwujud.
Ismed Hasan Putro, Ketua Bidang Perdagangan DPN HKTI dan Dirut PT RNI Holding, mengatakan kenaikan harga beras saat ini merupakan pengulangan dari kebiasaan di masa lalu.
Perbedaannya, kata Ismed, pada pemerintahan lalu setiap terjadi kenaikan harga pangan maka pemerintah merespons dengan membuka keran impor dan memberi karpet merah kepada Bulog untuk mengajukan import beras.
"Itu dilakukan atas konspirasi mafia beras atau pangan lainnya dengan pihak yang terkait serta regulator izin import. Jumlahnya bisa jutaan ton. Apalagi jika disertai dengan yang spanyol (separoh nyolong) tentu akan kian bertambah banyak masuknya. Kasus yang sama juga terjadi pada import gula, ujarnya dalam pesan yang diterima Bisnis.com, Senin (23/2/2015).
Dalam konteks kekinian, Ismed mengatakan kartel pangan gerah dengan komitmen Presiden Jokowi untuk swasembada pangan, khususnya beras, gula, daging, jagung dan kedelai.
Jika program itu dijalankan secara konsisten, kata Ismet, akan menghilangkan potensi rente yang selama ini triliunan rupiah bisa dinikmati oleh para pihak yang ada dalam jaringan dan kaki tangan kartel pangan.
"Ketegasan Menteri Perdagangan untuk tidak membuka keran impor beras pada saat kartel pangan menggoyang harga, merupakan langkah dan keputusan yang tepat. Kebijakan dan langkah itu pula yang diharapkan oleh industri gula, petani tebu dan petani pangan lainnya," tambahnya.
Menurut Ismed, kini saatnya pemerintah konsisten dan tidak mudah diatur oleh kartel pangan. "Meski mereka akan terus mengganggu dengan target menggagalkan program swasembada pangan Presiden Jokowi."
Soal Melonjaknya Harga Beras, Ismed Bilang Itu Ulah Mafia Beras
Melonjaknya harga beras disinyalir terjadi karena ulah mafia beras yang tidak ingin swasembada pangan terwujud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lahyanto Nadie
Editor : Setyardi Widodo
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

21 menit yang lalu
Astra Group Pushes Expansion Across Sectors

51 menit yang lalu
Momentum Startup Healthtech Asia Tenggara, Siap Susul Dominasi Fintech?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 menit yang lalu
Sri Mulyani Lapor ke Prabowo soal Sekolah Rakyat hingga Tarif Trump

16 menit yang lalu
Menekraf: Tak Perlu Bentuk Badan Baru untuk Kelola Dana Abadi Ekraf

26 menit yang lalu
Kemenekraf Usulkan Dana Abadi untuk Pembiayaan Ekonomi Kreatif

36 menit yang lalu
Kisah Pilu Konsumen Meikarta: 8 Tahun Tak Kunjung Dapat Unit
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
