Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Rokok Putih Minta Keringanan Cukai

Produsen sigaret putih mesin (SPM) meminta pemerintah kembali menghidupkan insentif berupa keringanan cukai.nn
Keringanan cukai dapat diperoleh jika produsen SPM dapat mengekspor dalam jumlah lebih banyak ketimbang penjualan di dalam negeri./Ilustrasi Buruh pabrik rokok di Sampoerna-Bisnis.com
Keringanan cukai dapat diperoleh jika produsen SPM dapat mengekspor dalam jumlah lebih banyak ketimbang penjualan di dalam negeri./Ilustrasi Buruh pabrik rokok di Sampoerna-Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen sigaret putih mesin (SPM) meminta pemerintah kembali menghidupkan insentif berupa keringanan cukai.

Ketua Gabungan Pengusaha Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) Muhaimin Moefti mengatakan insentif tersebut dapat diperoleh jika produsen SPM dapat mengekspor dalam jumlah lebih banyak ketimbang penjualan di dalam negeri.

“Beberapa tahun lalu ekspor rokok dapat insentif pengurangan cukai dari produksi dalam negerinya, ini dihilangkan sejak 2003,” ucapnya, Jumat (20/2/2015).

Peraturan tersebut diyakini bisa merangsang produsen rokok putih lebih giat memasarkan barang ke luar negeri. Apalagi di dalam negeri sendiri pangsa pasarnya memang minim. Pada tahun lalu market share SPM cuma sekitar 6% dari penjualan 340 miliar batang.

Negara tujuan ekspor rokok putih buatan Indonesia banyak menuju ke kawasan Asia seperti Vietnam, Laos, Kamboja. Ada pula yang membidik pasar Asia Pasifik dan Eropa. Namun, Gaprindo tidak menyebutkan lebih detail terkait pangsa pasar masing-masing negara itu.

“Dulu pengurangan cukainya itu sekitar 1% atau 2%. Insentif ini supaya lebih banyak rokok putih diekspor,” ujar Muhaimin.

Sejauh ini produk olahan hasil tembakau alias sigaret tetap menjadi tumpuan pendapatan cukai. Kenaikan fantastis penerimaan cukai 23,4% akan disokong kenaikan tarif cukai hasil tembakau rerata 8,7% plus produksi menjadi 361 miliar batang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper