Bisnis.com, BALIKPAPAN—Kadin Kalimantan Timur berharap agar Kariangau Power Plant dan instansi terkait akan benar-benar merealisasikan pembangunan pembangkit listrik 2x100 megawatt untuk Kawasan Industri Kariangau, Balikpapan.
Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Kaltim Alexander Sumarno mengatakan pembangkit listrik baru yang akan dioperasikan tiga bulan mendatang tak akan mencukupi kebutuhan keseluruhan kawasan.
“Sekarang mungkin masih cukup karena kegiatan industri belum banyak. Tapi nanti begitu seluruh kawasan terisi, jelas itu sangat kurang,” tuturnya kepada Bisnis.com, Rabu (18/2/2015).
Dia mengatakan apabila pembangkit listrik berkapasitas 2x100 megawatt dibangun, maka Kariangau Power Plant tak hanya akan memenuhi kebutuhan listrik untuk KIK, namun juga untuk Kota Balikpapan.
Sebelumnya, Kariangau Power Plant akan resmi melayani kebutuhan listrik untuk KIK dalam tiga bulan mendatang dengan pembangkit listrik berkapasitas 2x15 megawatt.
Menurut Alexander, pengoperasian pembangkit tersebut akan sangat membantu para pengusaha yang menjalankan industrinya di kawasan tersebut. Sebab, penggunaan pembangkit listrik mandiri jauh lebih mahal dibandingkan dengan tarif listrik berlangganan.
“Bisa tiga kali lipat biayanya dari tarif berlangganan. Mereka kan harus punya alatnya, lalu bahan bakarnya, dan perawatan alat pembangkitnya itu tadi,” tukasnya.