Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serikat Pekerja Diminta Jangan Mudah Diadu Domba

Kalangan pekerja diminta untuk tidak mudah terpecah-belah dalam menyampaikan aspirasinya sehingga soliditas pekerja dalam memperjuangkan hak-haknya bisa terjaga.
Kalangan pekerja diharapkan bisa berbenah dan bersatu padu untuk menyuarakan tuntutannya terkait peningkatan kesejahteraan pekerja dari seluruh kalangan./Ilustrasi Demonstrasi buruh-Jibiphoto
Kalangan pekerja diharapkan bisa berbenah dan bersatu padu untuk menyuarakan tuntutannya terkait peningkatan kesejahteraan pekerja dari seluruh kalangan./Ilustrasi Demonstrasi buruh-Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan pekerja diminta untuk tidak mudah terpecah-belah dalam menyampaikan aspirasinya sehingga soliditas pekerja dalam memperjuangkan hak-haknya bisa terjaga.

Hal tersebut disampaikan Direktur Hubungan Industrial Kementerian Ketenagakerjaan hayani Rumondang saat menghadiri rapat kerja nasional Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Selasa (17/2/2015).

"Perbedaan pragmatis kerap menyebabkan perpecahan serikat pekerja. Ini menyebabkan soliditas buruh menjadi rentan. Seharusnya ini menjadi bahan introspeksi serikat pekerja untuk membentuk hubungan tenaga kerja yang kondusif," katanya.

Dia berharap kalangan pekerja bisa berbenah dan berstau padu untuk menyuarakan tuntutannya terkait peningkatan kesejahteraan pekerja dari seluruh kalangan.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan negara masih abai terhadap kesejahteraan buruh. Akibatnya, selama ini dialog antara serikat pekerja, pengusaha dan pemerintah tidak pernah berdampak positif bagi buruh.

Iqbal lantas mendesak pemerintah Indonesia meningkatkan daya pembelian masyarakat, seperti yang pernah dilakukan Brazil pada masa kepemimpinan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.

"Presiden Brazil tersebut setiap tahun meningkatkan upah buruh hingga 30%. Sekarang ekonomi mereka termasuk yang terbesar, sejajar dengan negara-negara G7," kata Iqbal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper