Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perhubungan menilai keberadaan Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat, akan menekan biaya logistik nasional sekaligus menjadi kompetitor pelabuhan yang diusahakan PT Pelabuhan Indonesia.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta merupakan merupakan wilayah industri terbesar di Jawa, sehingga tidak cukup jika hanya diakomodasi oleh Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Kalibaru saja.
Untuk itu, keberadaan Cilamaya akan menjadi pesaing dari pelabuhan tersebut dengan harapan akan serta meningkatkan mutu pelayanan masing-masing pelabuhan dan menekan biaya logistik nasional yang saat ini mencapai 26%.
"Kalau menurunkan biaya logistik dan adanya layanan lebih baik itu harus ada persaingan," ujarnya, Kamis (12/2).
Menurutnya, Cilamaya akan tetap dibangun dengan catatan tanpa menggunakan dana APBN.
Alasannya, pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan komersial. Sementara dana APBN, imbuhnya, akan digunakan untuk pembangunan pelabuhan perintis.
Kemenhub juga tidak memberikan 'pemanis' bagi calon investor yang akan menanamkan modalnya di Cilamaya, termasuk tidak mengakomodasi akses jalan dari dan menuju pelabuhan yang menjadi domain Pemprov Jawa Barat.
Pihaknya, hanya memberikan jaminan percepatan perizinan bagi investor yang berminat.
"Kalau Cilamaya jelas dibangun. Cuma kami lagi susun ToR, konsiderannya apa dan sebagainya."
