Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iklim Bisnis Tak Mendukung, Pabrik Karung Plastik di Jatim Rem Produksi

Industri karung plastik di Jawa Timur pada tahun ini mengalami penurunan produksi dengan tingkat utilisasi menjadi hanya sekitar 50% dan volume produksi 12.000 ton/bulan.
Kelebihan pasokan karung plastik di Jatim disebabkan adanya produk karung plastik dari daerah lain yang masuk ke Jatim dengan harga yang lebih murah karena upah karyawanya tidak tinggi./Ilustrasi-Antara
Kelebihan pasokan karung plastik di Jatim disebabkan adanya produk karung plastik dari daerah lain yang masuk ke Jatim dengan harga yang lebih murah karena upah karyawanya tidak tinggi./Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Industri karung plastik di Jawa Timur pada tahun ini mengalami penurunan produksi dengan tingkat utilisasi menjadi hanya sekitar 50% dan volume produksi 12.000 ton/bulan.

Ketua Gabungan Industri Aneka Tenun Plastik Indonesia (GIATPI) Jawa Timur Woeidi Orso mengatakan saat ini di pasar lokal terjadi kelebihan pasokan hingga 30%. Hal tersebut mengakibatkan harga karung plastik jatuh, sementara biaya produksi di Jawa Timur sangat tinggi.

"Ini diperparah dengan penerapan upah sektoral kabupaten/kota, terutama di ring I (surabaya, Gresik, Sidoarjo, pasuruan, Mojokerto) yang wajib membayar UMSK dengan besaran 5%-10% serta besaran UMK Rp2,7 juta/bulan, jadi UMSK-nya sebesar Rp2,9 juta/bulan," katanya, Rabu (11/2/2015).

Dia mengatakan kelebihan pasokan karung plastik di Jatim tersebut lantaran adanya produk karung plastik dari daerah lain yang masuk ke Jatim dengan harga yang lebih murah karena upah karyawanya tidak tinggi.

Adapun harga jual karung plastik asal perusahaan Jatim berkisar Rp1.200–Rp2.500/lembar bergantung ukuran, sedangkan harga produk sejenis yang dihasilkan provinsi lain di Pulau Jawa lebih rendah.

"Komponen upah pekerja tahun ini saja mencapai 60% dari total biaya produksi karung plastik," ujarnya.

Woeidi menambahkan produsen karung plastik Jatim pun tidak dapat menurunkan harga jual. Selain karena upah pekerja, bahan baku polipropilena juga harus impor.

Produksi polipropilena dari dalam negeri, lanjutnya, hanya mampu dipasok sebanyak 800.000 ton/tahun, sedangkan kebutuhan industri pengguna mencapai 1,5 juta/tahun.

"Harga polipropilena dalam negeri maupun impor pun ditetapkan dengan dolar AS," imbuhnya.

Adapun saat ini anggota GIATPI Jatim tercatat sebanyak 16 perusahaan yang menyerap tenaga kerja sebanyak 12.000 orang.Sebanyak 80% dari perusahaan itu berada di wilayah ring I, sisanya terdapat di wilayah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper