Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali menyambut baik inisiatif pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di sembilan kabupaten/kota yang segera disahkan dan ditandatangani kesepakatannya.
Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, mengatakan tim yang bertugas menjaga kestabilan harga komoditi barang terutama kebutuhan pokok masyarakat sangat penting keberadaanya untuk mengendalikan stabilitas harga komuditi yang berakibat dengan keseimbangan inflasi di Bali.
"Dengan terbentuknya TPID di daerah-daerah, kami berharap dapat mengetahui harga komoditi setiap hari secara cepat," ucapnya, Senin (2/2/2015).
Pastika menambahkan, dengan adanya harga standar komoditas, petani bisa mengetahui harga yang berlaku di pasaran serta dapat menetapkan harga sendiri atau tidak langsung percaya terhadap harga yang diberikan oleh tengkulak.
Melalui diberlakunya harga standar, petani dapat meningkatkan omzet penjualan serta kesejahteraan juga bisa meningkat.
Dewi Setyowati, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, menjelaskan TPID merupakan bentuk komitmen dalam menjaga inflasi di Bali.
"Pengendalian terhadap inflasi dapat dilakukan dengan operasi pasar, terutama pasar-pasar tradisional yang berada di daerah-daerah," tukasnya.
Selain itu, Dewi juga mengungkapkan program CSR Bank Indonesia untuk menyalurkan bedah rumah bagi masyarakat miskin dan yang membutuhkan rumah layak huni.
"Kami juga akan menyalurkan bedah rumah sejumlah tujuh unit bagi masyarakat yang membutuhkannya," tuturnya.