Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRESIDEN Minta Jateng Produksi Beras 2 Juta Ton

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para petani di Jawa Tengah tetap bersemangat menuju swasembada beras dengan meningkatkan produksinya mencapai 2.000.000 ton pada 3 tahun ke depan.
Pemerintah berjanji akan memperbaiki sistem irigasi, pengelolaan pupuk, dan perbaikan waduk atau bendungan untuk mendukung produksi beras menuju swasembada pangan. /Bisnis.com
Pemerintah berjanji akan memperbaiki sistem irigasi, pengelolaan pupuk, dan perbaikan waduk atau bendungan untuk mendukung produksi beras menuju swasembada pangan. /Bisnis.com

Bisnis.com, SUKOHARJO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para petani di Jawa Tengah tetap bersemangat menuju swasembada beras dengan meningkatkan produksinya mencapai 2.000.000 ton pada 3 tahun ke depan.

"Saya minta para petani sebagai ujung tombaknya menuju swasembada beras pada tiga tahun ke depan," kata Presiden Jokowi, di sela acara memberikan bantuan seribuan unit mesin hand traktor dan tanam tanaman padi, di Desa Sonorejo, Sukoharjo, Jateng, Sabtu (31/1/2015) petang.

Menurut Presiden, Provinsi Jateng saat ini mendapatkan bantuan sekitar 1.000-an mesin traktor dan tanam padi. Kementerian Pertanian bulan depan akan menambah bantuan sebanyak 6.000 hand traktor.

Presiden yang didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, berharap dengan alat pendukung produksi beras tersebut Jateng mampu meningkatkan hingga dua juta ton pangan.

Selain itu, Pemerintah juga akan memperbaiki sistem irigasi, pengelolaan pupuk, dan perbaikan waduk atau bendungan untuk mendukung produksi beras menuju swasembada pangan.

Pemerintah mendukung irigasi teknis dengan perbaikan waduk dan pembangunan bendungan baru di Indonesia totalnya ada 49 seperti di Ngawi, Jawa Timur, selesai dengan cepat. Dengan kerja cepat seperti itu, apa yang ditargetkan bisa tercapai.

"Setelah beras, ke depan juga komuditas pertanian lainnya seperti kedelai dan jagung. Jika Jateng berhasil pemerintah akan memberikan bantuan lagi kepada para petani," kata Presiden.

Menurut Presiden, Pemerintah tidak mau mendengar lagi keluhan para petani yang menyatakan pupuknya terlambat. Hal ini, di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, semua keluhannya sama bilang pupuk terlambat.

Jika masih terjadi keterlambatan, kata Jokowi, Direktur Utama yang mengelola pendistribusian bisa dicopot. Presiden tidak mau lagi mendengar keluhan petani bahwa pupuknya terlambat.

"Kami malu saat bertemu dengan Presiden Vietnam, kapan Indonesia minta impor beras lagi. Kita tiga tahun ke depan gantian yang impor beras ke negara lain," kata Jokowi menegaskan.

Presiden Jokowi sebelumnya juga memberikan bantuan sebanyak 1.300 unit hand traktor kepada para petani di Jatim, yang dipusatkan di Kabupaten Ngawi. "Dua tiga pekan lagi akan mengecek ke petani apakah bantuan alat mesin produksi itu digunakan atau tidak. Target swasembada pangan harus ditercapai."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper