Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang MEA, Praktisi Humas Indonesia Berpeluang Ekspansi

Perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 tak hanya membuka peluang pasar bagi produk-produk asal Indonesia, tetapi sektor jasa. Salah satu yang memiliki peluang prospektif adalah jasa layanan hubungan komunikasi masyarakat (public relations).
Ilustrasi negara anggota MEA. Praktisi humas Indonesia berpeluang ekspansi/JIBI
Ilustrasi negara anggota MEA. Praktisi humas Indonesia berpeluang ekspansi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 tak hanya membuka peluang pasar bagi produk-produk asal Indonesia, tetapi sektor jasa. Salah satu yang memiliki peluang prospektif adalah jasa layanan hubungan komunikasi masyarakat (public relations).

Ketua BPP Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Agung Laksamana menilai faktor yang mendorong perkembangan dunia public relations adalah masuknya beragam perusahaan berskala internasional dan regional ke Indonesia.

"Perusahaan asing membutuhkan informasi lengkap sebelum memutuskan berkantor di Indonesia. Selain soal kondisi politik dan karakter sosial masyarakat, mereka juga ingin mengetahui tentang seluk-beluk media di Tanah Air. Praktisi humas harus bisa membaca hal ini sebagai peluang," ujarnya di sela-sela acara Peluncuran Buku "What CEO Wants From PR" di Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Dia menuturkan saat ini banyak perusahaan humas asing yang memiliki nama besar antri masuk ke Indonesia. Perusahaan humas tersebut berencana bermitra dengan kantor-kantor humas swasta di Tanah Air. Meski demikian, Agung menambahkan praktisi humas tak boleh tinggal diam. Mereka justru wajib menjemput bola dengan cara menjalin relasi dengan humas-humas dari negara lain.

Selain membuka peluang ekspansi, Agung mengingatkan MEA 2015 juga tantangan bagi praktisi humas Indonesia karena nanti pasti akan banyak tenaga humas dari negara-negara Asean datang ke Indonesia. Praktisi humas Nusantara harus meningkatkan kompetensi profesi agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.

"Praktisi humas harus memaksimalkan kemampuan teknis dan strategis. Kompetensi ini bukan cuma wajib dimiliki oleh praktisi humas swasta, tetapi petugas humas di institusi pemerintah," ujarnya.

Berdasarkan data Perhumas, jumlah perusahaan yang menyediakan layanan praktisi komunikasi di Indonesia mencapai 3.000 perusahaan dan tersebar di 29 provinsi di berbagai daerah di Nusantara.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper