Bisnis.com, JAKARTA-- Wakil Presiden Jusuf Kalla (wapres JK) memaparkan arah kebijakan dan peluang investasi kepada investor asal Jepang.
Bagi Indonesia, kata Wapres, Jepang merupakan mitra industri dan perdagangan yang baik. Pasalnya, praktik perdagangan dan investasi selalu berjalan dengan adil dan menguntungkan kedua belah pihak.
"Saya sendiri secara pribadi memiliki hubungan bisnis lebih dari 40 tahun dengan pengusaha Jepang sehingga memahami dengan betul keduanya bisa saling menguntungkan sebaik-baiknya," kata JK di Nikkei Forum Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Menurut JK, dengan sejumlah reformasi yang dilakukan pemerintahan baru, tercipta pula peluang-peluang baru bagi investor Jepang. Utamanya di bidang infrastruktur, transportasi, dan manufaktur.
JK mengungkapkan arah kebijakan industri di Indonesia bergeser dari eksploitasi sumber daya alam menjadi penghiliran SDA. Industri bernilai tambah akan didorong pemeritnah guna menciptakan lapangan kerja dan memenuhi konsumsi dalam negeri.
Kendati mengakui hambatan investasi seperti perizinan yang rumit, infrastruktur, dan pembebasan lahan, namun JK menilai Indonesia punya keunggulan dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asean.
"Dengan penduduk 250 juta, tenaga kerja besar, konsumen yang besar. Golongan menengah di Indonesia katakanlah hampir 25%, itu kan hampir 60 juta. Itu dua kali penduduk Malaysia, hampir sama penduduk Thailand. Biar bagaimana pun ekonomi Indonesia lebih besar dari negara lain di kawasan Asean," paparnya. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
Veronica "Ahok" Resmikan Taman Ramah Anak di Rusun Cakung Barat
15 Kawasan Industri Butuh 11.064 MW Setrum