Bisnis.com, CIREBON—Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) APTRI Abdul Wachid menilai produktivitas petani tebu di Jawa Barat paling rendah di Pulau Jawa dengan rata-rata hasil produksi gula sebanyak 40,1 ton/ha.
Hasil rata-rata produksi gula dari petani tebu di Jabar itu masih berada di bawah rata-rata produksi petani di Pulau Jawa yang mampu menghasilkan gula sebanyak 5,40 ton/ha atau rata-rata produksi nasional sebanyak 5,41 ton/ha.
Abdul mengatakan produktivitas petani tebu di Indonesia khususnya Jabar berada jauh di bawah rata-rata produksi petani tebu di India dan Thailand yang mencapai lebih dari 7 ton/ha.
Dia menuturkan kondisi rendahnya produktivitas petani tebu Indonesia yang masih di bawah rata-rata 6 ton/ha telah terjadi sejak tahun 1990 atau telah terjadi selama 25 tahun berturut-turut.
“Sedikitnya ada 12 masalah yang mengganjal kinerja produksi petani tebu, baik faktor internal ataupun eksternal,” katanya saat acara saresehan steakholder di Cirebon tadi sore, Rabu (21/01/2015).
Abdul memaparkan lesunya industri pergulaan dunia memberikan dampak terhadap industri gula nasional yang akhirnya juga berimbas pada petani tebu.
Permasalahan sosial politik tanah air yang kurang kondusif saat ini juga memberikan dampak negatif terhadap industri gula nasional.
Adapun permasalahan akut yang dihadapi petani tebu khususnya di Jabar sehingga produktivitasnya terus menurun adalah akibat alat produksi di pabrik gula telah berumur tua sehingga rendemen rata-ratanya rendah sedangkan biaya produksinya tinggi sementara harga di pasaran semakin turun.
“Akibatnya harga jual gula tidak mampu menutup biaya produksi yang akhirnya efisiensi dan daya saingnya rendah,” paparnya.
Produktivitas Petani Tebu Jabar Paling Rendah
Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) APTRI Abdul Wachid menilai produktivitas petani tebu di Jawa Barat paling rendah di Pulau Jawa dengan rata-rata hasil produksi gula sebanyak 40,1 ton/ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Maman Abdurahman
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
29 menit yang lalu
Menperin Tolak Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun
2 jam yang lalu