Bisnis.com, Jakarta - Pemerintah memulai proyek revitalisasi 3 juta hektare jaringan irigasi tersier di seluruh Indonesia dengan peletakan batu pertama di Kalimantan.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan peletakan batu pertama perbaikan irigasi akan dilakukan di Kalimantan pada 20 Januari 2015. Hal tersebut merupakan langkah awal perbaikan 52% irigasi tersier di Tanah Air.
"Pada 20 Januari di Kalimantan akan meletakkan batu perbaikan irigasi. Ini dari APBN, anggaran perjalanan dinas dialihkan ke irigasi," ujar Amran di depan para penerima Adhikarya Pangan Nusantara di Istana Negara, Jumat (16/1/2015).
Amran menargetkan perbaikan 1 juta ha irigasi per tahun. Proyek tersebut akan dijalankan melalui penunjukan langsung pemerintah dengan patokan harga yang disusun oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Adapun anggaran yang disiapkan untuk proyek ini dalam APBN-P 2015 mencapai Rp2 triliun.
"Sudah jalan. Patokan harga dari BPKP sudah ada semua," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan perbaikan irigasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai swasembada beras dalam 3 tahun. Selain perbaikan irigasi, pemerintah juga segera memulai pembangunan waduk, subsidi pupuk, dan subsidi benih komoditas pangan strategis.
"Komitmen pemerinah dalam iriasi, karena irigasi belum dapat perhatian dalam 20 tahun ini," ujarnya.
Terkait penyaluran pupuk dan benih bersubsidi, Amran menambahkan prosesnya sudah berjalan ke 17 provinsi lumbung pangan. Penyaluran pada Januari 2015 didanai dari pagu APBN-P 2014 yang dianggarkan sebesar Rp570miliar.