Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun pada 2014 terjadi perlambatan akibat situasi politik di Indonesia, pengembang properti optimistis pasar properti Indonesia akan kembali cerah pada 2015.
Tingginya inflasi dan suku bunga diyakini tidak memberikan dampak pada investasi di sektor properti.
"Properti masih menjadi instrument investasi yang menggiurkan," ujar CEO Samara Dana Property Nathalia Sunaidi di Jakarta, seperti dilansir dari rilis yang diterima Bisnis.com, Jumat (16/01/2014)
Dia menilai tahun 2014 menjadi tahun politik, oleh karena itu para pengembang properti melakukan taktik wait&see.
Namun, Nathalia yakin bahwa iklim investasi akan semakin membaik terutama bila dikaitkan dengan stabilitas ekonomi makro yang didukung kebijakan moneter, fiskal dan sektor riil.
Menurut Nathalia, properti jenis landed house atau rumah tapak diyakini akan memberikan return lebih besar dibandingkan dengan property high rise.
Lahan yang semakin berkurang dan tingginya permintaan masyarakat akan properti membuat harga properti semakin tinggi.
"Berdasarkan riset untuk property landed bisa mencapai sekitar 20% gain yang bisa diraih,’’tutur wanita yang juga menjabat CEO Rotterdam Property ini.
Bersama perusahaannya, Rotterdam Properti dan Samara Dana Properti, Nathalia telah membangun proyek di Jakarta dan sekitarnya seperti Rotterdam Residence, Rotterdam Business Center, Rotterdam Depok Residences dan Callabasas Residenses.
Proyek-proyek yang digarapnya tersebut terhitung cukup sukses dan mampu terjual dalam waktu singkat.
Nathalia memaparkan, tahun depan Rotterdam Property dan Samara Dana Property akan mengembangkan dua kawasan hunian landed house di kawasan Bekasi dan hunian vertikal apartemen di kawasan Tangerang, Banten.
Selain itu Nathalia juga mengatakan, kawasan di wilayah Koridor Timur Jakarta seperti Bekasi memiliki keunggulan dari segi harga.Harga tanah di kawasan ini, masih jauh lebih murah dibandingkan dengan kawasan Barat, seperti Serpong, Tangerang, Banten.
“Komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan daya saing juga menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain proyek perbaikan kinerja salah satunya didorong oleh industri properti," katanya.
Dengan adanya dukungan positif tersebut, perempuan yang lebih dulu dikenal sebagai ahli hipnoterapis ini meyakini bahwa 2015 sektor properti akan tumbuh dan memiliki prospek yang cerah.
Investasi Properti 2015 Lebih Menggiurkan
Meskipun pada 2014 terjadi perlambatan akibat situasi politik di Indonesia, pengembang properti optimistis pasar properti Indonesia akan kembali cerah pada 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
19 menit yang lalu
Prabowo Raih Komitmen Investasi US$7 Miliar dari BP, Ini Rinciannya
32 menit yang lalu
Kunjungan ke Inggris, Prabowo Raih Komitmen Investasi US$8,5 Miliar
3 jam yang lalu