Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Infrastruktur Ego Sektoral Perlu Dihilangkan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan meningkatkan dialog dengan pemerintah kota/kabupaten dan masyarakat agar pembangunan infrastruktur dasar dapat dipacu dalam menghadapi peningkatan arus investasi ke Jawa Tengah.

Kabar24.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan meningkatkan dialog dengan pemerintah kota/kabupaten dan masyarakat agar pembangunan infrastruktur dasar dapat dipacu dalam menghadapi peningkatan arus investasi ke Jawa Tengah.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan potensi peningkatan investasi di wilayah mesti disikapi dengan pembangunan infrastruktur dasar yang memadai, serpeti jalan, rel kereta, pelabuhan dan penyediaan energi.

Namun, jelasnya, rencana pembangunan tersebut seringkali masih diadang ego sektoral.

Dia menjelaskan realisasi pembangunan tersebut mensiratkan kebutuhan akan lahan. Seringkali, lanjut Ganjar, pemerintah kota/kabupaten dan masyarakat justru sulit untuk memenuhi tuntutan bagi pengembangan tersebut.

“Sekarang kita tinggal berdialog dengan teman-teman di tingkat kota/kabupaten dan masyarakat. Anda mau terima ndak? Jangan ada kemudian yang berargumentasi macam-macam; butuh ini, tapi ketika akan dibuat justru ditolak,” ungkapnya, Rabu (14/1).

Ganjar mengatakan permasalahan tersebut terindikasi dalam fenomena kenaikan harga yang tidak tangung-tanggung pada lahan yang dibutuhkan bagi pembangunan infrastruktur dan juga untuk investasi.

Kondisi tersebut, jelasnya, juga terjadi bagi rencana pengembangan PLTU Batang yang belum juga terealisasi.

Padahal, dia menyatakan pada 2017 Jawa Tengah berpotensi mengalami krisi listrik.

“Kami sudah ketemu teman-teman dari PLN dan diperkirakan 2017 akan krisis listrik. Karena itu, saya masih berharap teman-teman dari Batang bisa menyiapkan itu,” ungkapnya.

Hal yang sama, sambungnya, juga terjadi pada pengembangan lahan industri.

Dia mencontohkan pembangunan parbik semen di Rembang dan Pati yang terus menuai penolakan.

Padahal, Ganjar menuturkan selama ini distribusi semen ke Jateng berasal dari Jawa Barat dan Jawa Timur, daerah yang sudah memiliki pabrik semen sendiri.

“Jalan kita selalu rusak dan beban yang terberat adalah semen. Kita perlu pabrik semen ndak? Nah ini mesti kita dialogkan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper